PROPAGANDA DAN MEDIA INFORMASI

Propaganda??apaan tuh??
Pro=setuju
Ganda=dobel-->kloningan-->nyontek
Propaganda=setuju nyontek???Wanyaddddd...
bukan bukan...

Mungkn yg pertama kali terbayang di benak kita saat mendengar kata "propaganda" adalah politik...Tidak bisa disangkal propaganda kerap dipakai dalam siasat berpolitik, termasuk parpol2 di Indonesia..Tapi tanpa disadari di sekitar kita pun banyak propaganda, walopun pembuat propaganda itu bukanlah jebolan FISIP ato bahkan tidak suka politik sama sekali..

Propaganda (bahasa Latin modern: propagare=mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Menurut Garth S. Jowett and Victoria O'Donnell, Propaganda And Persuasion "Propaganda adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda." Sedangkan oleh Jozef Goebbels, "Menteri Propaganda Nazi di zaman Hitler, "Sebarkan kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya." Tentang kebohongan ini, Goebbels juga mengajarkan bahwa kebohongan yang paling besar ialah kebenaran yang diubah sedikit saja"

Jadi inti dari propaganda adalah PERSUASI DENGAN CARA YANG KITA LAKUKAN MENURUT KITA...

Maka propaganda itu sendiri tidak hanya menyampaikan suatu kebenaran, tapi juga pembenaran, tidak hanya menyampaikan haisl penilaian objektif, tapi tak jarang dibumbui hajat subjektivitas..

Suatu pihak tentunya mempunyai pandangan yang belum tentu sama dengan pihak lain, sebagai salah satu bentuk pengajakan agar si pihak lain itu ikut "aliran" nya maka propaganda pun dilancarkan..

Misalkan organisasi X ingin memperbanyak massanya, maka dilancarkanlah propaganda tentang keunggulan partai X atau bahkan kelemahanm partai Y, Z dll agar banyak orang bergabung ke partai X

Mungkin langsung kita ambil contoh nyata di dunia internasional, yaitu saat berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan Perang Bawah Tanah berupa perebutan pengaruh antara kaum Liberalis pimpinan USA dkk versus kaum Sosialis-Komunis komando oleh Uni Sovyet. bisa dikatakan tingkat intelektual dua negara ini paling maju. Perebut pengaruh ini pun tak ayal menyosor ke ranah negara yang kondisi pemerintahannya masih labil dimana sangat membutuhkan bantuan pangan dan logistik perang. Di sinilah kesempatan emas Blok Barat(liberalis) dan Blok Timur(sosialis komunis) mengucurkan air laut ke mereka. air laut??ya, air laut di sini berarti bantuan yang justru membuat mereka semakin haus dan kecanduan bantuan dari mereka..
Di kesempatan ini pula melalui embel-embel bantuan pendidikan mereka mempropagandakan ideologi mereka ke dalam sistem hidup negara-negara berkembang. Alhasil di buku sejarah SMP kita pun bisa kita baca kelahiran Korea Utara, Korea Selatan, Vietnam Utara, Vietnam Selatan.

Komponen propaganda
1. Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
2. Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
3. Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya dengan efektif.
4. Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.
5. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
6. Dilakukan secara terus menerus.
7. Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.
8. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik mempengaruhi.
9. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
10. Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.
11. Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk mempengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.

Jenis Propaganda
1. propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.[rujukan?]
2. propaganda vertikal dengan melalui media massa.
3. propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi organisasi dibanding komunikasi
4. propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.

Metode
1. Metode Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan bagi komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
2. Metode Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai dengan keinginan
3. Metode pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebarluaskan pesan serta dilakukan secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator


propaganda dapat digolongkan menurut sumbernya:
* "propaganda putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka.
* "propaganda hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi sebenar-benarnya bermusuhan.
* "propaganda abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya bermusuhan.


Bahkan anda mungkin heran dengan beberapa sosok berikut
1.Aldolf Hitler
Seorang mantan penghuni bui di Jerman melejit karier politiknya dan bahkan menjadi penguasa tunggal Jerman, padahal bermodalkan apa dia hingga bisa dielu-elukan rakyatnya laiknya "bukan manusia"?? modal utama dia tentunya dua hal, "janji" dan "narcisme bangsa arya"..dua hal itu sebenarnya simpel.. tapi dengan koalisi politiknya yang gencar dan berpandangan luas dia berhasil mencengkram simpatik segala pelosok Jerman..dielu-elukan bagai pahlawan??itu saja kah??tidak..banyak faktor lain, tapi diantara itu semua adalah pemerintahan bentukan Hitler menguasai sesuatu yang paling "mengendalikan" negara itu??sesuatu itu bukanlah PDAM-nya tegal, bukan PLN-nya jerma, bukan Bulog-nya jerman, bukan pula Depdiknas-nya jerman, apalagi jaringan internetnya jerman(kalo yang ini soalnya belum ada)..sesuatu itu adalah MEDIA..ya..media informasi di zmana peradaban itu ebnar-0benar dimonopoli pemerintah..hasilnya tidak ada kata "tidak"..

2.Presiden BJ Habibie, Abdurrahman Wahid(alm), Megawati S, Susilo B Yudhoyono
Keempatnya punya persamaan, mereka adalah presiden pasca tumbangnya orde baru, dimulai babak baru yang kita juluki "reformasi" ditandai dengan dibuka arus informasi dari banyak pancuran... Pemerintah pun tak lagi jadi "editor" berita esok hari..Dan kita pun bisa menikmati sajian berita dari berbagai apapun, dari yang (maaf) menohok, (vulgar, menghujat ampe yang ga ragu sebut merk.. Dan kita tahu bahwa pemerintah tentunya melancarkan propaganda untuk menyukseskan program kerjanya, contoh kampanye bahaya rokok, kampanye anti napza, kampanya anti-LKMD(who know what), dan di sisi lain pihak-pihak di luar pemerintah pun punya tujuan masing-masing dan propaganda masing-masing..Ada yang propagandanya sejalan ada pula yang tidak..Di alinea berikutnya bakal dibahas..Maka nampak bahwa keempat tokoh ini di jabatannya banyak sekali goncangan dari berbagai pihak karena ada propaganda yang menyerang mereka. Bagi anda yang ingat peristiwa People's Power di Filipina maka anda pasti paham betapa besar pengaruh propaganda dalam menggulingkan seorang pucuk pimpinan negara.

Dampak yang nampak jelas dari berbagai mata air informasi ini adalah makin banyaknya jalur dari propaganda itu sendiri..Berapa jumlah pihak yang ingin menciptakan propaganda??tak terhingga, klo tiap pihak punya propaganda yang tak terhingga(pokoke sapengine gawe)...Hasil kalinya berapa??tak terhingga...Dan sangat mungkn terjadi hubngna antar propaganda, yaitu saling mendukung dan ada jug ayang saling bertolak belakang...Hasilnya???kebingungan pada sasaran propaganda, dan di sinilah tak lagi berpengaruh siapa yang membuat propaganda tapi seberapa jitu propaganda itu dilesatkan pada target..

Kilas balik ke 1 Oktober 1965, dimana peristiwa G30S/PKI,..selain Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, bangunan apa yang diperebutkan TNI dengan PKI??RRI, saya ulangi RRI, di zaman itu radio masih menjadi media pemersatu bangsa(karena frekuensinya ituuuu doanx) dan pusat informasi dan pemberitaan yang paling jitu adalah radio maka wajarlah bila RRI menjadi rebutan..dan jauh sebelum peristiwa itu terjadi, isu Dewan Jenderal, Dokumen Gilberisth(tulisan nya bener apa sih??bingung nih...CMIIW), sampai2 pada kontroversi SuperSemar itu adalah rangkaian kompetisi propaganda di Indonesia, dan hasilnya masih wangi tercium di kita, dimana kita sendiri pun bingung sebenarnya rangkaian peristiwa itu semua bagaimana??terlepas dari versi yang mana, harus diakui pencitraan PKI oleh Orde Baru adalah salah satu propaganda tersukses sampai dengna tumbangnya Orde Baru..

Namun ada sebuah hal unik dalam menaikan popularitas, yaitu menyebarkan propaganda "miring" terhadap sesorang yang justru mengharumkan namanya,. biasanya ini dilakukan agar menimbulkan kontroversi tentang dirinya, propaganda ini berupa fitnah yang justru dilakukan oleh diri sendiri. Tentunya si Pembuat(yang juga korban) akan mengatasi propaganda tersebut dengna solutif dan nampak kelebihannya.

Lalu di kampus tercinta ini..Seperti apakah propaganda yang ada??
Tak dipungkiri meskipun kampus ini adalah "pabrik /produsen orang teknik" bukan jurusan FISIP tapi propaganda di kampus ini sangat "pekat"..Mungkin hangatnya atau malah masih mendidih ingatan kita tentang banyaknya status di media jejaring sosial bahkan sampai dimuat ke surat kabar dan portal video internasional tentnag beberapa polemik akademik kampus ini, seperti registrasi semester dan geladi. itu bisa dikategorikan propaganda, update status dengan tujuan "kejar setoran" agar banyak yang komen dan bikin heboh pun bisa dikategorikan propaganda..artinya propaganda bukan lagi hal "mewah" yang hanya bisa dilakukan oleh partai politik doank..Apalagi di peradaban berlistrik seperti inipun propaganda semakin deras arusnya..

maka, semakin kita sadari bahwa "bila media informasi dikuasai oleh yang yang salah maka salah pulalah informasi tersebut dan kebenaran informasi menjadi pembenaran informasi"

Rujukan

1. ^ a b Jacques Ellul, Propaganda: The Formation of Men's Attitudes, Knopf, 1965
2. ^ ETIKA, INTELEKTUALISME DAN PROPAGANDA
3. ^ Santosa Sastropoetro, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Bandung: Alumni, 1991, h. 34
4. ^ Boesche, Roger. "Kautilya’s Arthasastra on War and Diplomacy in Ancient India", The Journal of Military History 67 (hal. 9–38), Januari 2003.
5. ^ Alfred McClung Lee & Alizabeth Briant Lee, The Fine Art of Prapaganda,

No Response to "PROPAGANDA DAN MEDIA INFORMASI"