Dialog Nasional Pramuka Pribadi Bangsaku


14 November 2012 saya bersama 4 orang kawan saya di Racana IT Telkom (Dian Kurniawan, Ilham Fajar Setiawan, Renaldy Wibisono, Agie Vadhillah Putri) kembali berseragam coklat, ya ga coklat semua sih, si Rey make baju item, kalo Ilham batiknya masih ada warna coklatnya..

Tak seperti biasanya, acara Pramuka ini diselenggarakan di lokasi yang bukan hutan, bukan kantor kecamatan sebagai lazim dan pakemnya, melainkan di Grand Hotel Preanger. wawawawww, seumur-umur saya di Himpunan tempat paling gaspol y auditorium kampus lain, di Karate maksimal di stadion, di BEM maksimal di kantor bupati, di Masjur maksimal auditorium kampus lain. Pernah sih ada acara di hotel, tapi itu dalam rangka presentasi paper SNATI di Ambarukmo Yogya dan IISF di Hilton Bandung. Nah... ini Pramuka bung...di auditorium hotel, hahahaa...

Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Daerah Kwartir Daerah Jawa Barat dengan tajuk Dialog Nasional Pramuka Pribadi Bangsaku. Apa yang membuat saya berpikir Racana IT Telkom harus berpartisipasi
1. pengisinya inspiratif (siapa saja? baca saja di bawah)
2. acara tingkat nasional di Bandung (mari buktikan kalau IT Telkom itu jago "kandang", jika fix kita datang maka ini adalah acara nasional terdekat yang pernah kita ikuti)
Sesampainya di sana, ternyata acara sudah dimulai, haishhh. Untungnya masih paparan umum, belum sampai para pembicara.

Pembicara pertama adalah kak Dahlan Iskan (Menteri BUMN, mantan Direktur PLN).
Kesan yang saya tangkap dari teknik berbicara beliau adalah rileks, hangat, anti-kaku, humoris, ya sesuai ekspektasi, bahkan sedikit di atas ekspektasi, kenapa sedikit? soalnya ada yang ingin saya tanyakan ke beliau tapi terbentu keterbatasan waktu. Beliau memaparkan tentang kepemudaan dan ekspektasi beliau terhadap Pramuka sebagai solusi, beberapa quote menarik juga kami tangkap dari "ceramah" beliau :
1. Pramuka punya etika, estetika dan logika. Sementara yg lain blm tentu memiliki ketiganya
2. Dari Taruna Bumi, visi baru harus ada di bidang Kehutanan, Pertanian, pertenakan
Dan konon bapaknya sudah di TKP sejak 07.30, acaranya? mulai 08.30, cetarrrr
Ohya, siangnya beliau ngisi di kampus tersayang IT Telkom lho :D


Coffee break, yg ginian perlu diceritain g y? haha, yg pasti saya sudah tidak katro untuk menikmati hidangan dari hotel :p




Jika sesi pertama tadi cenderung solo karier, justru di sesi kedua malah langsung diberondong 4 pembicara...




Pertama pemaparan dari Kapuslitbangda, kak Dr. Lena Nuryati. Di sini disampaikan hasil survey berupa data statistik kepramukaan di Jawa Barat. Bila mengacu konsep SWOT, maka ada informasi yang berupa strength kepramukaan di Jawa Barat, ada pula weakness, opportunities, dan treat. Ini akan menjadi knowledge untuk pengembangan kepramukaan di Jawa Barat. Pertanyaannya "what's difference between data, information, and knowledge??"

Yang kedua tampil adalah langsung Ka. Kwarda Dede Yusuf Effendi. Di sini beliau menjelaskan seperti apa pramuka yang beliau arahkan agar tetap eksis dan sesuai alias kommpatibel dengan kondisi bangsa, antara lain
1. Pramuka itu tidak banyak bicara, tapi banyak bertindak
2. Gudep dan saka harus memberikan hopes kepada anggotanya agar mampu memperjuangkan dan menghadapi hidup
3. Berikanlah award/reward kepada mereka yang mampu tampil baik sebagai bentuka apresiasi dan memotivasi yang lain juga
4. Pramuka harus dan tetap menjadi pahlawan yang rela dan ikhlas

Jujur sebelum beliau jadi ka.kwarda, saya tidak tahu sepak terjangnya di dunia Pramuka, namun yang pasti beliau punya visi mengenai bagaimana pramuka seharusnya. Mungkin terdengar naif, tapi menurut saya, Pramuka Jawa Barat oleh Dede Yusuf mampu dikemas dengan menarik sebagaimana komoditas entertainment, saya tidak menyebut komersialisasi pramuka, namun sungguh cantiknya Pramuka dibungkus dengan image "gahol" tapi dalam lingkup positif. Mungkin selain karena background beliau artis, faktor Jawa Barat yang kental dengan dunia seni kontemporer ikut menjadi alasan Pramuka harus inovatif, sesuai zaman, anti-kolot, tapi sesuai koridor peraturan. Mulai dari mengganteng Charlie yang sedang naik daun dengan band-nya, ikut merintis Saka Telematika, sampai tampil tendangan taekwondo pada HUT Pramuka, dan di Raimuna Daerah Desember nanti bakal ada dutanya lho..

Presenter ketiga adalah Ridwan Kamil, beliau adalah dosen ITB, (salah satu) planologi terbaik Indonesia ^_^, founder Indonesia berkebun.
keterangan pertama dan kedua bisa jadi membuat kita berpikir dia orang yang serius, ternya hal itu terbantahkan setelah menyaksikan langsung cara beliau berkelakar, tipe-tipe teman saya di sebuah kepanitiaan, ngomong datar padahal isinya kocak abis.
Mulai dari slide dengan isi statistik hanya di Indonesia jumlah hp melebihi jumlah penduduk, kemudian pesan Pramuka itu harus bisa membuat kegiatan havefun dan dekat dengan teknologi, dan tak lupa beliau bercerita bagaimana konsep mempromosikan Indonesia Berkebun sehingga "laku", ada juga berbagai logo Indonesia Berkebun dengan warna biru versi Bandung, warna oranye versi Jakarta, perbanyak foto-foto kegiatan untuk membuat orang lain iri dan akhirnya mau ikut. Menurut saya konsep Indonesia berkebun cocok diterapkan di Pramuka lho.

Last but not least, kak Brata Tryana Hardjosubroto, Andalan Nasional Urusan Hubungan Luar Negeri, beliau bercerita pengalamannya mendampingi kontingen Pramuka Indonesia di berbagai event luar internasional, kunjungan Raja Swedia selaku Ketua Kehormatan Foundation (apa lupa) di WOSM ke Indonesia, dan persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Passenger of Peace Camp di Cibubur Maret 2013. Beliau juga salah satu humas di Nestle sehingga mempunyai karakter mampu berpikir ke depan. Cocok dengan goal dari event ini.

Inspiratif banget kan??

1 Response to "Dialog Nasional Pramuka Pribadi Bangsaku"

CERITA CINTA mengatakan...

Waaah, kakak ini cepat sekali ya update ya :)
Semoga Pramuka di Indonesia bisa semakin maju ya kak.
Terutama anggota penegak / pandega sehingga bisa menciptakan pramuka yang sangat 'have fun' dan bermanfaat