Report Loker Mulu, Padahal Masih "Nganggur"?

Cukup tidak ringan (jika tidak dikatakan "berat") tekanan sebagai alumnus tingkat magister. Well, bukan mencari-cari alasan, namun percayalah memegang titel lulusan S2 itu jauh lebih sulit mencari kerja karena beberapa faktor, dua yang utama adalah kebiasaan lebih banyak mikir daripada bertindak (padahal kebanyakan kantor lebih mencari ujung tombak, bukan pemegang tombak) serta faktor G (padahal tidak semua kantor bersedia menyediakan G yang relatif tinggi). Tapi, ada kebiasaan yang saya teruskan, terlepas dari ironi kondisi yang saya paparkan sebelumnya.

Kebiasaan itu adalah "repost" berita tentang lowongan kerja, khususnya terkait IT dan dosen. Secara kasat mata, jelas ini ironi karena saya belum ada pekerjaan tetap selain menggeluti dunia start-up yang ROI-nya masih jauh hehee. "Lha, apa gue nggak butuh?" Alasannya sederhana (minimal sederhana dipahami buat saya :p)

Informasi yang lewat pada diri ini, tidak berarti hanya untuk diri kita sendiri, siapa tahu info itu bermanfaat pula bagi orang lain. Dengan kata lain, bisa jadi kita buka sebagai penerima informasi, tapi penyalur informasi. Tidak ada kerugian menjalankannya. Malah ada suatu kesenangan ketika bisa bermanfaat walau masih terbatas sebagai "penyalur info". Lagipula, jika kita ada kekurangan dari sisi keprofesian, jangan sampai ada orang lain yang terus menerus mengalami apa yang kita alami. Semoga dia ada "perbaikan kondisi" hehee

No Response to "Report Loker Mulu, Padahal Masih "Nganggur"?"