Share
Fri at 7:45am | Edit Note | Delete
Auman nada gemericik di tepi tebing
Kepul kabut memenuhi rongga sekujur raga
Hanyut bermuara sabana kerontang
Berlumur ketidaktepatan dalam bernalar
Alam sejagat pun hanya menyisakan kepingan
Rintihan batin yang kelak meredup
Yang tereduksi kefanaan makluk biasa
Cahaya... dari manakah datangnya mutiara bila bukan dari laut
Intan berlian pun serupa zat dengan arang biasa
Naasnya sumbu sarafku diperciki serbuk segala macam isi kamus fobia
Tumpah ruah semilir waktu yang dihempas serupa layangan
Helaan langkah terjebak dalam labirin yang kubuat sendiri
Ynag terkikis dalam guyuran lelucon versi mereka
Ampas dari ketentraman diri hanya elegi setumpuk
Barulah kusadari setitik pengharapan itu menyala di pinggir gulita
Embun menghapus jelaga
Ranting pun kembali terkepung dedaunan rindang sejuk
Lembayung pun kubungkus kelarutkan dalam makam masa silam
Insan berparas gemilang jadi zirah baru
Antah berantah?? cukup memori zaman sebelum *** menjenguk nurani ini
Nirluka?? putaran jarum jam yang baka menjawab
Ilusi jadi musuh sejati yang patut dimusnahkan...
heading for the sun...
Minggu, April 04, 2010 by
ve
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
No Response to "heading for the sun..."
Posting Komentar