MENDIDIK SEORANG ADIK

setelah cukup banyak menulis sajak, akhirnya muncul juga keinginan posting tentang opini berupa esai..
kali ni terinspirasi dari cerita adik kelas saya (sebut saja "kesemek"...nama samaran) tentang perilaku adik kelasnya yang kurang beretika.. hmm..

based on my xp, waktu abdi kelas XI juga denger beberapa keluhan kalo adik kelas X(termuda d SMA) bandel2, kurang respek dsj... uniknya saat saya kelas XII, ada kelas XI yg memaparkan keluhan yg sama dengan objek yg serupa tapi tak sama, yaitu kelas kelas X.. wewww...dan setelah lulus hal tersebut menjadi fenomena yg "LOOPING (akankah??) FOREVER".. namun selalu ada embel2 "yang thun ni lebih parah mas"...wah wah...apa iya??wallahualam..

that's humanity...
ada beberapa yang pengen saya paparin, lbih tepatnya sharing...
pertama, ga bisa dipungkiri saat kita berada dalam suatu komunitas yang dicap "jelek" maka kecenderungan kita adalah beralasan
1.itu hanya sebagian kecil, gw enggak
2.itu kan pendapat ente...gw di sini biasa2 aj x..
3.enggak kok, bukti ny gue baik2 sj...
4....
namun tatkala kita melihat komunitas yang dicap "jelek", "lebih jelek" atau bahkan "jelek, tapi tidak sejelek saya", maka kecenderungan sikap kita adalah memvonis mereka
1. lebih parah tuh
2. ihh, gw aj dulu nggk gtu deh..
3. mendingan gw..
4...
itu adalah subjektifitas yang kerap melanda kita..

mungkn ada yang berpendapat lain, saya ga melarang...ini hanya opini saya, sebuah opini yang belum tentu benar, sebuah opini yang sepihak dari saya...
namun pesan saya adalah
JANGAN MUDAH BERPRASANGKA BURUK PADA ORANG LAIN..KALAUPUN KITA MERASA DIA BERTINDAK YANG KURANG BERKENAN, MAKA INGATKAN DENGAN CARA YANG BERADAB..

kedua, tidak bisa dipungkiri dalam lingkungan SMA dan perkuliahan dimana umur memasuki masa "haus kebebasan, ingin menunjukan jati diri yang hebat" tapi butuh perhatian..
dan tak bisa dipungkiri pula bahwa peran guru dan dosen, khususnya wali kelas, dosen wali dan guru BK bisa dikatakan jangkauannya "benar2 terbatas"..

di sinilah patut disadari peran fundamental dari seorang kakak kelas..mengapa saya keluarkan hipotesa awal?ini adalah pengalman empiris saya dan rekan-rekan saya..
pendekatan dari seorang kakak kelas, apapun bentuknya, entah itu obrolan, makan-makan, jalan-jalan bakal "lebih" membentuk karakter seorang adik kelas..

dan bukti empiris juga bertebaran dimana adik kelas yang akrab dengan kakak kelas yang aktif di sekolah/kampusnya maka akan terbawa mengikuti jejak kakaknya. dan kakak kelas yang mampu menunjukan teladan yang berakhlak, beretika, dan beradab(entah apa beda ketiganya) maka insyALLah akan diikuti oleh adik kelasnya..
ini adalah suatu proses kaderisasi.
namun pengalaman empiris ini bukannya tidak terbantahkan...sangat mungkin hal-hal di luar pendapat saya terjadi lantaran "hidayah datangnya dari ALLah"..

tetap semangat saudaraku dalam mengarungi samudra yang bertepikan ajal...

No Response to "MENDIDIK SEORANG ADIK"