SI BENGAL


Kadang teringat sosok saya ini beberapa tahun yang lalu. Mungkin bagi sebgian kawan saya (khususnya yang tidak terlalu karib), saya termasuk penurut, tapi tetap saja saya merupakan si bengal. Berikut merupakan beberapa track record kebengalan saya :

  • Bolos di sebuah mata pelajaran gara-gara masuk telat. Lantas saya pergi ke warnet (dan warnetnya terletak 2 kilometer dari SMA saya) dan malah ketemu seorang senior, yang (kayaknya sih) juga sedang bolos. Hwahaha

  • Mengakali senior dalam sebuah event outbond. Saat itu saya sebagai ketua kelompok yang diminta mengumpulkan potongan botol air mineral. Dan kocaknya pas sesipengumpulan saya baru sadar kalo punya saya tertinggal. Maka dengan memanfaatkan gigi tajam (saya perjelas bhwa saya memakai "gigi", bukan gunting atau silet) untuk membuat potongan botol yang dimaksud. Namun menurut senior yang bertindak sebgai PJ pengumpulan botol tersebut, salah satu botol kelompok saya ada yang tidak sesuai dan sebenarnya itu botol saya. Pas ditanya itu punya siapa, saya jawab saja "tidak tahu kak, saya cari dulu" dan setelah itu saya ngelantur entah kemana (saya lupa, kalau tidak salah melupakannya begitu saja kejadian tadi.

  • Lagi-lagi tentang bolos, tapi kali ini justru karena ketidakadaan si guru dimana saya malahan cari makan ke luar sekolah, yaitu soto dekat zipur belakang SMA

  • Tatkala bapak/ibu guru menerangkan di depan kelas, justru saya dan beberapa teman saya malahan mengupas mangga dari balik laci meja kelas. Mangga dibawa beberapa komplotan kelas saya (XII.IPA3/DNA), sedangkan pisau didapatkan dari meminjam milik ibu kantin. Ketika si ibu/bapak guru meninggalkan kelas sebentar, maka langsung semua mata tertuju pada si pengupas mangga dan lantas membagi-bagikan potongan mangga tadi. Hahahaha... sungguh berkesan sekali hal tersebut.
  • Masih seputar XII.IPA3/DNA, dalam suatu pelajaran matematika ada kawan saya sebut saja "R" sedang maju mengerjakan soal, pas dia maju saya nyeletuk "cie A" dimana A adalah kawan kami yang sedang digosipin dengan si R. Langsunglah tanpa ampun si guru matematika membantai kami sekelas lantaran celetukan itu. Hampir 45 menitlah genoside tanpa pertumpahan darah tersebut
  • Belum genap satu semester berjalan, tapi orang tua saya sudah menghadap seorang guru karena kasus yang "heheheee"

  • Dan belum utuh setahun aku merangkak di SMA, senior2 kelas 3 "menyidangku" karena kecerobohanku, ceroboh gimana? Pokoknya suatu hal yang baru ada pelakunyadalam sejarah SMA.

  • Sekitar kelas XI, UKS sering menjadi tempat mengobrolkan diri dan oleh beberapa kawan saya dan saya, kami biasalah ngobrol ngalor ngidul dengan geje. Namun ketika yang lain sibuk ngrumpi saya justru melompati lemari yang membatasi UKS dengan BK. Ngapain? Hanya sekedar iseng...:p
  • Saya ga suka basket sehingga kena imbasnya di penilaian basket mata pelajaran olah raga dimana hingga jam pelajarannya selesai saya masih mengikuti proses penilaian. Alhasil saya (dan bersama beberapa teman senasib seperjuangan) pun terlambat masuk kelas pelajaran berikutnya. Dengan lugu (lucu dan blagu), saya mengetuk pintu kelas dan keluarnya si guru dengan berujar "keringatnya dikeringkan dulu mas". Saya yang lugu menjawab "oh sudah kering pak", tanpa balasan, pintu langsung ditutup dari dalam. Kawan saya di belakang pun mengakakan dirinya, dan bilang ke saya "itu mah artinya kita ga boleh masuk". Oalah... Dan hingga jam istirahat tiba sekitar 90 menit kami habiskan di teras kelas layaknya pengungsi dari Suriah.

  • Pernah juga sih hampir berantem dengan ketua kelas sewaktu kelas X karena salah paham, ya tapi selain insiden "itu", kita malahan berteman baik.
  • Senekat-nekatnya saya terhadap pengumpulan tugas belum ada yang segila momen satu ini. Yaitu di sebuah pagi, guru sejarah menyuruh tugas LKS dikumpulkan. Opsss, ternyata LKS saya tertinggal, padahal seisi LKS tersebut sampai dengan bagian-bagian soal yang malahan belum ditugaskan pun sudah saya kerjakan. Rasanya jantung behenti berdetak. Kawan sebelah saya mengeluarkan dua buh LKS, miliknya dan milik teman karib kami. Muncullah ide yang gilaaaaa, yaitu menempel identitas teman saya di LKS tersebut dengan form identitas saya dari LKS matapelajaran lain yang bentuk formnya persis. Pleaseeee jangan pernah mencoba cara itu kecuali anda memang dalam kondisi "sarapppp". Esoknya saya pun mengikhlaskan LKS untuk berganti dijadikan hak milik kawan saya tersebut, alias kita barter LKS.

  • Ini dia nih yang paling (kalau di istilah ISL di antv) jegerrr. Saya jadi pembina upacara. Ko bisa??? Jadi gara-garanya saya terlambat berangkat sekolah di hari Senin. Dan sanksi untuk yang telat adalah mengadakan upacara sendiri, ada yang jadi pemimpin upacara, protokol, pembaca doa, dan saya ditunjuk (baca:dipaksa) menjadi pembina upacara. Arghhh, tidakkkk... Rating saya merosot tajam.

  • Nah last but not least, kisah yang membuat semua civitas akademia SMA terbahak-bahak. Alkisah saya tiba-tiba sakit mendadak padahal pagi itu saya bertugas sebagai pemimpin upacara. Sepintas segala berjalan lancar, hingga pada bagian penghormatan bendera, dimana suara justru ngeleob membentuk cengkok dengan nada yang agak mendangdut. Well, tahun depannya berkat rayuan maut kawan saya di kelas XII, saya kembali jadi pemimpin upacara dan bis amenebus tingkah kocak (bukan standup comedy) saya.

Mungkin bagi sebagai anak SMA ataupun yang pernah SMA, kebengalan di atas terkesan biasa saja. Tapi buat saya itu adalah kisah asam-basa yang kalau aku ingat-ingat lagi kronologisnya, maka sungguh manis.

1 Response to "SI BENGAL"

L. Candrawilasita Hakim mengatakan...

Sepertinya kisah kebengalan ente masih di bawah ane, Fiv.
Walaupun punya ane lebih sedikit.:D