ASEAN Blogger Community #1

Nongkrong di Studio Indonesia Kreatif ternyata memberi banyak inspirasi dna tentunya informasi. Salah satunya tentang ASEAN Blogger Community dimana pada Sabtu 24 Agustus 2013 lalu diadakan acara di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri di Gedung Carakaloka kawasan Kebayoran Baru. Acara ini dapat dibilang sebagai sosialisasi tentang Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 dengan segmen blogger. Kenapa blogger? Karena media internet sebagai bagian dari ICT memegang peranan dalam konektivitas bangsa Indonesia dalam mempersiapkan diri menyambut tahun 2015 tersebut. Sempat lupa tentang acara ini, pada Jumat (23/8) sebuah undangan muncul via email tentang acara tersebut dan sukses membuat saya membatalkan kunjungan ke Bandung (padahal di Bandung Sabtunya ada semacam diskusi tentang beasiswa ke luar negeri, ya hidup itu pilihan, dan saya memilih event yang belum tentu bisa saya jumpai di lain waktu).

Spanduk Selamat Datangnya di Depan Gedung, 
#petunjuk bagi orang yang mudah tersesat macam saya

Dirjen Kerja Sama Bidang ASEAN Memberikan Sambutan
  
Acara ini diawali dengan sambutan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Dirjen Kerja sama ASEAN dilanjutkan keynote speeching oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Dirjen tersebut menyampaikan bahwa Indonesia dan FIlipina menjadi negara yang menemui kendala dalam proses sosialisasi dan persiapan konektivitas nasional untuk menyambut Komunitas ASEAN 2015 karena kondisi geografisnya yang berupa kepulauan, dimana negara lain berupa daratan, bahkan Singapura berupa sebuah pulau, Brunei dan Malaysia walau wilayahnya terbagi dua namun tantangan yang dihadapi tidak serumit Indonesia dan Filipina.

Pak Tif sendiri menyampaikan berbagai potret #tanpa_slide tentang kondisi TIK di Indonesia serta pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia. Misalnya pencapaian pembangunan infrastruktur di desa-desa yang makin menjangkau berbagai daerah terpencil. Bahkan GDP Indonesia sendiri yang pada 2011 lalu mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010, 11% diantaranya disumbangkan oleh sektor telekomunikasi. Coverage seluler sendiri kabarnya telah mencapai angka 94%, weww. Harus diakui paparan dari Pak Tif cukup menarik bagi saya dimana dengan pembawaan khas yang tidak terlalu formal, malah diselipi pantun serta "jokes" yang memancing gelak tawa hadirin, jadi ketika pembahasan statistik-statistik tadi tidak membosankan. Beliau juga berpesan bahwa bolehlah kita (baca:blogger) mengkritik pemerintah, namun tetaplah untuk membela Merah-Putih alias NKRI serta janganlah menabrak 4 platform terkait ber-blogging, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan tentunya NKRI.

Menkominfo Tifatul Sembiring memberikan keynote speeching



Pasca-coffe break pertama, acara dilanjutkan oleh paparan dengan 3 narasumber, yaitu 
  • Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan tema “Strategi Nasional Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015″
  • Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan dengan tema “Tantangan dan Peluang Komunitas Ekonomi ASEAN 2015”
  • Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN dengan tema “US Perspective on the ASEAN Economic Community and US Experoence on Public Diplomacy through Social Media"


Beberapa fakta menarik "menyembul" saat pemaparan di masing-masing narasumber, salah satunya yang menarik perhatian saya adalah kemajuan ekonomi Indonesia sebesar 1%, ternyata oleh sebuah penelitian di Singapura dilansir memberi efek positif kemajuan ekonomi Singapura sebesar 0,25%, mengapa? Karena Singapura berperan dalam berbagai transaksi impor-ekspor negara Indonesia. Kemudian, disampaikan pula bahwa ada ancaman yang melanda petani Indonesia, yaitu kekhawatiran tidak ada lagi generasi muda yang mau menjadi petani, artinya apa? Indonesia berpotensi mengimpor petani dari luar negeri? What the fun lah ini

Sesi Diskusi dengan 3 narasumber yang 'sukses' untuk 'memancing' pemikiran saya

Kalau boleh jujur, apa yang disampaikan memang masih bersifat umum, mungkin biar memancing diskusi yang menarik, kayaknya sih. Data-datanya pun lebih banyak memaparkan prestasi yang digdaya disertai ancaman yang sedikit. Kalau memang itu strategi untuk memancing kekritisan audience, maka jelas sukses berat, kenapa? di otak saya saja (yang notabene, junior programmer 22 tahun) sampai ingin mengajukan 3 pertanyaan, apa lagi yang lainnya. 3 pertanyaan itu adalah :
  • Seberapa penting "peringkat" bagi pemerintah (dalam hal ini ditjen-ditjen selaku narasumber)? Menurut saya sendiri peringkat boleh jadi menipu dan fluktuatif. Bukankah kualitas berupa statistik kompleks lebih utama ketimbang statistik kuantitatif yang hanya berupa peringkat?
  • Disebutkan berbagai macam strategi (yang akan dituangkan ke dalam Inpres) untuk menghadapi Komunitas ASEAN 2015, yaitu penguatan di berbagai aspek, namun mengapa tidak disebutkan penguatan di bidang pendidikan? Padahal pendidikan sendiri menjadi strategi yang berjangka panjang dan efeknya dapat berdampak positif di berbagai bidang lainnya
  • Kondisi geografis, sosiologis, dan demografis di Indonesia sangat beragam dan tidak merata, sehingga perlu strategi yang berbeda-beda dalam mempersiapkan diri menyambut Komunitas ASEAN, jika hal tersebut sudah dipertimbangkan, seperti apakah antisipasi terhadap gejolak yang muncul terkait 3 aspek tersebut? Misalnya mencegah kepadatan penduduk yang makin memusat di Jabodetabek, infrastruktur di Indonesia Timur yang makin tertinggal dll

Makin kocak juga ketika saya tersadar bahwa ada juga alumni IT Telkom di situ, yaitu kang Ferdian (Presa BE 2006/2007) beserta seorang rekannya yang lupa namanya. Well, saya sendiri hanya bisa ikut acara tersebut hingga jam 1 karena ibu dan kakak saya berkunjung ke kosan dan untungnya perjalanan berangkat dan pulangnya tidak direcoki pernyasaran (biasanya mah =_=).

Overall, saya tertantang untuk menjadi bagian dari kesuksesan Indonesia dalam menyambut Komunitas ASEAN. Mungkin tidak bermuluk-muluk sebagai seorang menteri, politikus atau apakah. Saya berharap dengan potensi saya (yang masih terbatas) bisa bermanfaat dalam membangun Indonesia di bidang pendidikan, TIK, dan tentunya mempertahankan budaya, adat, dan etika Bangsa Indonesia.

No Response to "ASEAN Blogger Community #1"