Direndam Belenggu

Tiga yang fenomenal ini memasuki bulan keempatnya. Tak terasa memang karena fokus di periode itu bukan untuk menghitung hari, melainkan menunaikan amanat sebagai mahasiswa plus sebagai suami baru. Kini keduanya telah dilangsungkan. Tesis/KA tinggal menanti pengesahan yudisium dan sekarang amanat sebagai kepala rumah tangga menantikan saya lepas dari belenggu sebagai "separuh nganggur".

Terang terus terus terang saya risih dengan status pengangguran saat ini. Namun ini adalah opsi yang saya pilih dengan sadar akhir Maret lalu dengan faktor G dan T sebagai latar belakang tidak melanjutkan kontrak. Faktor T alias tesis pula yang membuat saya dipersilakan menghabiskan waktu khusyu di depan laptop hibgga akhirnya total buku berisi 250 halaman itu tercetak. Tapi setelah itu usai, status pengangguran menjadi penggelayut batin ini.

Lowongan memang banyak...
Tapi ada faktor G, J, dan L yang jadi pertimbangan. G tentunya terkait kewajiban untuk menegakkan operasional rumah tangga. J alias jobdesc menjadi kerumitan tersendiri. Saya sudah jenuh mejadi programmer. Loker dosen agak kerin. Dan posisi yang think tank jelas amat jarang di-"loker"-kan. Faktor L? Ya... Lokasi kerja di Bandung jelas prioritas walau perlahan mulai ikhlas bahwa saya masih mungkin belum sepenuhnya hijrah dari tanah Jabodetabek.

Semoga dikuatkan Allah dari rengekan penuh bisik syaitan
Semoga diharumkan khusnudzon akan rezeki-Nya

No Response to "Direndam Belenggu"