Balada 0,59 mm dari pusat syaraf

by Arf Ive Gandhi on Wednesday, June 8, 2011 at 10:55pm

cerobong gundah mungkin akan lebih mengepul

teramat banyak kumparan menggerogoti logika

bahkan naluri pun layakny formalitas semata

kepingan puzzle yang tercecer di padang kering

nestapa?tanyakan saja pada kamus itu seperti inikah maksudnya

bahkan bila secerca cahaya malam merebus wajahku

mungkikah bintang yang melintas itu 'kan kembali dan menetap di sini

ataukah jelaga dan renjana jadi hidangan tiap kusandarkan raga

lirih aku torehkan senandung tautkan sajak

manjakan mimpi agar senantiasa meliuk di atap langit

dan pada yojana di sana pun pandangan terhalangi riak orang berlalu lalang

langkahi sekujur kota ini pun hanya jadi obat sesaat penawar pedih

syahdunya malam luluk lantahkan penyangga irama hati yang rapuh

jemari meloncat-loncat di kubangan maya sekedar lapangkan nafas

klisenya pertanyaan adalah "bolehkah mati sebagai solusi"

tanamkanlah pada bumi harapan kemilau itu

selagi manusia punya daya gerakkan raga

pupukkanlah gemericik khusyuknya pinta

dan pelangi jadi awal baru telantarkan hujan yang reda

jagalkan isak melanda bila daratan menyalak jeritkan tawa

membahananya cahaya benderang di sana

semu ataukah riil dirinya?

bila itu hanya secuil dan sekedarnya dia menyinari maka pikirkanlah bijaksana

hingga kegosongan mendominasi hati ini

dan tetaplah di lajur kewajaran nan tak tersulut amarah

sampai 'nubari tak lagi menerawang jamaknya kemungkinan

dan yang terakhir berdansa ialah nuranimu

No Response to "Balada 0,59 mm dari pusat syaraf"