Pandangi Jogja Malam ini - episode 1

Meski aku tak lagi di situ…tolong ingat ingatlah aku…

Demi senja…dan secangkir the hangat..

Kusempatkan berkunjung aku pulang..

Kawan aku pulang…

Sepintas lagu Jikustik ini agak kurang ngepas dengan apa yang mendera pikiran ini…

Oke..itu bukan masalah yang pelik…karena ini tentang suatu kota yang ternyata udah aku kunjungi 5 kali dengan 4 diantaranya beruntun tiap tahun…weww…

Yogyakarta

Tanggal 17 Desember 2006 segerombol manusia dari SMA Negeri 1 Slawi berpetualang di suatu kota yang bernama Yogyakarta, ekspedisi yang bertujuan satu, mempertinggi prestasi di lingkup regional. Bukan maksud jumawa, namun harus diakui Smansawi Kreatif sudah terlalu berpuas diri dengna prestasi lingkup Kabupaten Tegal, padahal jauh di luar Tegal sana persaingan di lingkup provinsi sudah makin ketat, maka ini harus dijadikan kesempatan untuk go public…

Ekspedisi ini terdiri dari (kalo tidak salah) 4 kelompok, rinciannya aku ga hafal, yang aku inget team leadernya masing-masing adalah bang Yaum Arham, bang Dian Ridwan, aku, dan siapa lagi y?#huhuhu ternyata ga inget 100%, maklum lumayan bureng juga memoriku waktu itu.. Kami adalah satu kontingen Smansawi Kreatif, sebagian adalah personel KIR Scientist, namun sesampainya di sana, kami harus berjuang untuk kelompok masing-masing. Di kelompokku ada kak Ari Prihartini (XII.IA6) dan kawanku sejak kecil Norma Etika Futri Alviani (XI.IA5)… Keempat kelompok ini dipadukan dengna 6 kelompok lain dalam kompetisi Lomba Proposal Anti Rokok… Pengennya sih juara, namun apa daya, Allah berkata lain. Namun itu adalah pertama kalinya orang desa macam saya berpetualang di tanah orang perwakilan SMA. Siswanto bagito ya…haha… Lomba di Fakultas Kedokteran UGM itu menjadi titik pangkal perjalanan ke Yogyakarta 3 tahun berikutnya.

Itu adalah pertama kalinya juga saya sebagai anggota KIR mengikuti event eksternal, lebih mumet lagi karena dalam proses pembuatan proposal tersebut harus saya lewati juga dengan persiapan+pelaksanaan Pelantikan Anggota baru KIR dimana sebagai ketua saya harus fokus, saat ada waktu senggang sekitar 10 menitan di saat sore pas pelantikan, saya merenung, apakah saya bisa, dan Allah menjawabnya…so jangan ragu tetap pada arahmu sejak dulu

Menjelang lomba jujur saya gugup, dan ga cuma saya, satu kelompok kami gugup... mba Ari yang berpengalaman terus mencoba menghela nafas, begitu juga dengan Norma..berulang-ulang kami menyamakan konsep berpikir, mencari kelemahan sendiri untuk dipersiapkan jawabannya. Pembagian tugas waktu itu adalah saya sebagai ketua yang juga menyiapkan berbagai administrasi plus materi presentasi dan operator, Norma sebagai penyusun konsep konten proposal dengan berbagai event dan mekanismenya serta mba Ari sebagai motor presentasi. Komposisi yang menurut saya sih udah bagus, apalagi kita tidak terpaku di kesepakatan awal, alias penuh improvisasi.

Ada pula hal yang menarik sebelum masuk final. Pertama, proses pembayaran seluruh peserta (kelompok) yang saya koordinasikan jadi satu dengan penuh perjuangan dan diburu waktu, saya dan kawan baik saya Riza Dennih Hendrata berhasil menuju Bank BNI jam 4, namun ternyata tutupnya jam setengah 4, melalui lobi ini itu akhirnya berhasil juga dilakukan transfer saat itu..terima kasih untuk pak Satpam. Kedua, yang namanya laptop masih menjadi barang mewah dan keramat di Tegal, saya pun tahunya laptop dioperasikan dengan mouse, H-2 saat akan final, saya mampir ke kenalan saya untuk beli aksesoris komputer, kebetulan lihat orang lagi mengoperasikan laptop dengan touchpad,,,itu pertama kalinya saya tahu "owh..bisa toh pake gituan..nggak pake mouse"...dan kendesooan tersebut berlanjut saat presentasi final dimana operator mempergunakan laptop tanpa mouse...bisa anda bayangkan kocak bercampur bingungnya saya waktu itu..Ketiga, saat apel penutupan Latihan Rutin (LaRut) Pramuka di Sabtu sore tiba-tiba saya merasa ada kesejukan dari langit yang menghangatkan badan ini#aslilah lebay..hohoho..# dan badha Maghrib saya ditelpon panitia lomb atersebut kalau tim saya lolos ke final...alhamdulillah...dan berangkatlah saya ke Jogja...

Uniknya ada beberapa hal yang menurut saya unik, saya sholat dalam kondisi digedhak-gedhak (diburu-buru) apalagi kami satu komplotan menyebar tak tahu kemana-mana tanpa ada komando dan tidak tahu ngalor-ngidul. Ternyata tempat saya sholat itu adalah Masjid Gedhe, dan lapangan gedhe yang saya lewati saat itu adalah Alun-Alun…hohoho… oh ya, sebenarnya ada satu hal lain yang membuat saya berat untuk ke Yogya, di tanggal itu kawan-kawan Pramuka Smansawi Kreatif sedang survey jalur PAB, tapi hidup adalah pilihan yang harus dijalani dengna konsekuen, kebetulan pula tanggal 17 Desember di 2006 menjadi streak ketiga sejak 2004 dimana tanggal 17 Desember menjadi hari yang terkenang, kenapa? cukup saya dan Allah yang tahu... Dan meskipun hanya sejenak, aku memandangi langit Jogja malam itu yang mendung...hati kala itu emang separuh mendung karena masih penasaran dengan kebelummenangan itu, tapi aku percaya takdir Allah adalah skenario terhebat yang pernah ada..

Sebar benih penuh kemesrahan hingga panen tiba kita tuai kegiarangan..

Berselang sekitar nyaris 3 tahun kemudian, saya kembali ke Yogyakarta dengan orang-orang baru dalam keluarga BEM KBM IT Telkom 2009 kabinet Melangkah Bersama. Perjalanan diawali badha Magrib berkumpul di depan GSG, saat itu saya dalam kondisi sakit mata tertular siapa saya juga lupa, yang jelas saya sangat terganggu dan itu jgua mengganggu rekan-rekan saya. Kebetulan di rombongan tersebut, dari 7 personel Depkominfo yang diimami bang Rico Julian, yang bisa ikut hanya bang Rico, saya dan Putri Dwi Noor RS a.k.a. Danceu. Sedang apa gerangan kami ke Yogya, mencari sesuap nasi??…


hmm, kami dalam proyek Benchmark alias Sudi Banding ke BEM REMA Universitas Negeri Yogyakarta. Kami sempat mampir ke Purworejo untuk sholat Subuh. Sesampainya di Yogya, kami ternyata belum nyampe di Yogya karena mampir dulu ke Candi Borobudur,,,dan apa yang kami dilakukan di sana pastinya foto-foto… Rincian perjalanannya aku lupa, yang pasti kami mampir ke Malioboro dan Parangtritis, pulangnya juga mampir ke kediaman pak pres Ahmad Khanif di Purwokerto… Lho lho, trus Benchmarknya gimana? Mmm… Benchmarknya jadi kok, sebagai seorang debutan di Departemen yang statusnya di-revive (di BEM 2007/2008 adanya Infokom, BEM 2008 Kominfo menjadi Ditjen di bawah Departemen Kemahasiswaan, barulah di BEM 2009 dijadikan departemen tersendiri)...

Cukup banyak inspirasi yang saya dapatkan, khususnya mengenai apa yang seharusnya dilakukan kominfo, yaitu tidak hanya sebagai promotor acara BEM namun juga pengelola isu, khususnya isu internal kampus, dan kebetulan di Kominfo 2009 ini saya menjadi staf Ditjen Propaganda, isnpirasi yang bagus :D Kemudian bagaimana mengoptimalkan suatu buletin yang efektif, selain itu pengelolaan informasi juga rapi.

Mengenai hal-hal lain seperti konsep kaderisasi sedikit berbeda karena faktor budaya organisasi, namun terdapat sebuah persamaan, yaitu berkelanjutan,,,ya kaderisasi bukan sesuatu yang instan.. Oh ya, di sini juga ada sistem kepartaian, kondisi keanekaragaman disiplin ilmu yang mendasari pola pikir menjadi suatu tantangan namun keuntungan tersendiri dalam mengembangkan semangat berpolitik. Mungkinkah di IT Telkom akan seperti itu.. wallahualam, namun bila itu menjadi suatu bentuk partisipasi aktif yang bertanggung jawab maka baguslah...

Oh ya, di suatu malam di Yogya, kami para cowo-cowo nonton laga final C0pa Dji Sam Soe 2009 antara Sriwijaya FC vs Persipura yang diakhiri dengna cara yang tragis... Di satu sisi sebagai pendukung Sriwijaya FC saya senang tapi sebagai penggemar SFC jelas ngerasa aneh juga dengan cara seperti itu, semoga ke depannya bisa lebih baik (namun dua tahun berikutnya justru tidak ada Copa/Piala Indonesia, malahan ada dua Liga...-_- )

Di salah satu malam keberapa aku lupa, aku dan kawan-kawan BEM duduk di depan bangunan yang ternyata gedung Bank Indonesia, waktu itu kondisinya lagi nunggu kawan-kawan yang lain yg masih mengasah softskill (baca:keahlian nawar harga di pasar Malioboro).. Itu adalah satu-satunya perjalanan saya ke Jogja di 2009, namun mengesankan... sepulang dari belanja itu, saya tertonjok ide sana-sini yang menarik untuk dikembangkan, tak hanya tentang Kominfo...simple-nya saya ingin jadi pribadi yang lebih bermanfaat melalui kontribusinya...

Oke...kesimpulan ini didominasi piknik ato belajarnya menjadi tanggungan sudut pandang masing-masing..

Tidak bisa dipungkiri perjalanan ke Jogja adalah salah dua dari momentum yang mengharukan di BEM 2009..satunya lagi apa? CABI-->CAll BIro...

bersambung

No Response to "Pandangi Jogja Malam ini - episode 1"