Kedalaman Hati


Kedalaman hati...
Suatu kosakata yang sejak akhir desember tahun lalu menjadi topik yang dipikirkan oleh saya (tentunya selain topik TA saya). Biar pembahasan tidak ngalor ngidul, maka saya jelaskan bahwa konsep kedalaman hati di sini mengacu pada kekuatan batin untuk berpikir jernih, tidak mudah mengeluh, justru mampu memberikan solusi dengan tegarnya (ceilehhh). Kelihatannya tipikal yang idealis banget ya?



Well, cara mengidentifikasinya mudah kok, ketika terjadi turbulensi konflik, orang yang mempunyai kedalaman hati masih bisa memberikan pendapatnya dengan jernih, objektif, orang ini juga sangat mempunyai kesabaran namun bila ada sekitarnya yang membutuhkan pertolongan dia cekatan membantunya. Kelihatannya orang seperti tidak mempunyai bakat memimpin, ya wajar saja karena konsep sosok pemimpin yang diidamkan (bukan dibutuhkan) biasanya adalah yang mampu berkoar dengan garang, pro terhadap arus dominan, pokoknya  playmaker banget lah. Nah si orang yang mempunyai kedalaman hati bisa diibaratkan gelandang bertahan yang menjadi metronom, pengangkut air, pematah serangan, pokoknya tipikal Xabi Alonso, Sergio Busquet, Ahmad Bustomi, Yaya Toure. kalau di Rurouni Kenshin, sosok yang kedalaman hatinya lumayan bagus ada pada Hajime Saito. Meskipun cara berantemnya "agak" begajulan, di tidak mudah terbawa emosi dan apa yang dilakukan merupakan hasil pemikiran yang matang.

Dan pada beberapa organisasi yang pernah saya ikuti sebagai sampelnya pun sangat sedikit. Misalnya di esce pedekate, orang dengan kedalaman hati dapat saya temukan pada sosok Friska, Zamil, dan Anindita. Kalau di bepeha hmif, karakter tersebut dijumpai pada Fitri, Zudha, dan Baskoro. Istilahnya bila mereka adalah samurai, maka lawan tidak bisa merecoki pertempuran dengan berbagau provokasi karena pengendalian emosi mereka yang sangat berintelejensi. Selain itu terdapat pula dalam konteks lain, yaitu di bem 2009 pada sosok bang Rachmatika, di pedekate 2009 ada pada bang Jaka.

Tapi tidak selamanya orang yang punya kedalaman hati menjadi bawahan, di bem 2010 karakter ini bisa dibilang hanya dipunyai bang Bilhasry, si presma serta di GaNas 58 hanya dimiliki Arief, si pradana. Apa yang menjadi perilaku mereka menunjukan kematangan dalam berpikir dimana segala kelabilan (dan kealayan) lingkungan sekitar tempat memimpinnya tidak mengacaukan keputusan yang berani diambilnya.

No Response to "Kedalaman Hati"