Agile vs Conventional

Metodologi konvensional (heavy-weight) Light-weight / agile methodology atau metodology tangkas
Terlalu birokratis (koordinasi banyak melalui dokumentasi; banyak tahapan yang kaku)‏, pengembangan menjadi lambat, contoh: waterfall model Merupakan jembatan antara code and fix dan metodologi heavy-weight, contoh: XP (Extreme Programming) model
Spesifikasi software yang sudah disepakati ‘tidak boleh’ diubah. Perubahan spesifikasi software selalu diantisipasi dan dianggap alamiah.
Penanganan perubahan spesifikasi melalui prosedur yang birokratif. Perubahan spesifikasi dapat dilakukan dengan kemampuan self-organizing.
Munculnya agile model didukung oleh:
- Tuntutan keadaan (bisnis berubah cepat)‏
- Adanya perbaikan kwalitas organisasi
- Adanya dukungan teknologi dan alat bantu

No Response to "Agile vs Conventional"