Andai Ormawa Kenal BSC

Ada yang tahu BSC? Harapan saya bukan dikira kembarannya BSM. Ini singkatan dari Balance Score Card yaitu suatu metode pembagian perspektif organisasi dalam proses bisnisnya terhadap empat dimensi, yaitu Internal, Finansial, Customer, dan Learning+Growth. Sepintas konsep ini simpel dan biasa saja. Untuk kesan simpel itu memang, namun terkait biasa saja, mmm justru belum ada kebiasaan mempergunakan BSC dalam menyusun roadmap di lingkup organisasi kemahasiswaan. Nah lho? Mau kekmana ini pembahasannya?

Budaya organisasi kemahasiswaan (dengan sampel di IT Telkom/Universitas Telkom, UI, ITB, UGM, Unnes, IPB, dan UNY) memperlihatkan gejala belajar dari tradisi. Orientasi yang sering dikedepankan adalah perbaikan proker terdahulu. Tak heran, banyak organisasi kemahasiswaan yang hanya mempunyai aset intelektual berupa program kerja tahun ini, roadmap? garuk-garuk kepala. Memang sakit, tapi harus diakui bahwa gejala ini merupakan diagnosis ke sebuah tuduhan "lima tahun ormawamu kayak apa juga kamu nggak punya gambarannya ya?".

Kondisi di atas pula yang menyebabkan banyak ormawa kerap menghabiskan tenaga untuk survive hari ini tanpa mengira-kira apa yang perlu dipersiapkan esok hari. Sementara itu, sangat jarang adanya ide pendobrak untuk membuat roadmap alias rencana jangka panjang di dalam organisasi kemahasiswaan. Bicara tentang "membuat" tentu tak lepas dari pertanyaan "bagaimana caranya" maupun "dengan apa". Di kesempatan menulis ini, ide yang diusulkan adalah BSC. Kenapa?
BSC menyediakan cara berpikir modularitas, maksudnya adalah memecah permasalahan/tantangan global ke dalam beberapa kelas.  Cara berpikir modularitas ini kerap dikerjakan berupa membagi  daftar yang harus dikerjakan, target, hingga parameter keberhasilan berdasarkan empat dimensi tadi.

Maka dengan mengadopsi konsep itulah mari kita buat matriks yang memanjang horisontal sebagai ladang menanam ide-ide untuk ormawa dalam jangka panjang.

Pertama bagi ke dalam empat baris yang mewakili 4 dimensi di atas. Urutan tidak masalah Kawan :) Kemudian bagi masing-masing baris ke dalam sejumlah kolom yang merepresentasikan target tahunan (sehingga diperoleh beberapa tahun ke depan).

Internal
Dimensi internal di sini meliputi bagaimana pengelolaan rumah tangga organisasi mahasiswa diarahkan. Misalnya dalam konteks pemanfaatan IT dalam organisasi, pembuatan kurikulum softskill kepada pengurus, kematangan budaya organisasi dll.

Customer
Dalam arti luas, customer merupakan cerminan dari pihak luar yang berkaitan dengan organisasi mahasiswa. Misalnya rektorat, dekatan, masyarakat, forum komunikasi di dalam kampus, forum komunikasi di luar kampus, hingga masyarakat. Baris customer dapat dipecah berdasarkan jenis-jenis yang disebutkan di kalimat sebelumnya. Misalnya di tahun ke sekian konsep pengabdian masyarakatnya bagaimana, di tahun ke berapa berhasil mengembangkan apa secara kolektif oleh forum komunikasi di luar kampus.

Financial
Lho lho kok mbahas duit nih? Ormawa saya mah non-profitable. Eitss, maksud financial di sini bukan berarti menyulap ormawa sebagai mesin rupiah yang matre. Arti financial di sini adalah mengembangkan konsep keuangan di dalam ormawa agar tidak menetek pada belas kasihan kampusnya. Masa iya kalah ama OSIS SMA yang berani menggaet sponsor. Konsep kemandirian berwira usaha perlu dibudidayakan dalam mengarungi perjalanan sebuah ormawa.

Learning and Growth
Esensi sebagai tempat belajar berbagai hal tidak bisa dilenyapkan dari sebuah ormawa. Dan cara terbaik untuk mempertahankan dinamis sebuah pembelajaran di dalam ormawa adalah terus mengembangkannya sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Kapabilitas mengelola organisasi di era saat ini tentu perlu direvisi di kemudian hari.

Nah, ide-ide di atas masih terlalu teoritif kalau cuma dibaca. So, ayo buat ide roadmap untuk ormawamu dan sebarkan virus kreatif yang visioner di dalam ormawamu :D :D :D

No Response to "Andai Ormawa Kenal BSC"