[Review] Kamen Rider Drive

Pertama mendengar bahwa nama kamen rider setelah Gaim adalah Drive, yang ada di benak saya "ini kan kamen 'rider', tapi kenapa yang bakal muncul 'driver'?". Pertanyaan lugu yang terlalu memikirkan bahasa. Namun pertanyaan berikutnya adalah "apakah akan ada lakon penuh intrik macam Gaim, Ryuki, dan Blade?" Hingga serial KR Drive tuntas, sebenarnya pertanyaan hanya pertanyaan pertama yang terjawab dimana Drive tidak mempergunakan motor. Untuk pertanyaan kedua, jujur tidak terjawab karena rivalitas antar-kamen rider tidak diumbar di sini layaknya tiga kamen rider di atas, fokus serial Drive ada pada kelembagaan polisi dalam menangani serangan bawah tanah ala Roidmude.

Protagonis yang naif tapi beranjak dewasa
Bisa dibilang, pakem protagonis yang lugu, bahkan naif kembali digusung di Drive. Sosok Tomari Shinnosuke yang perlalu polos, bahkan naif sangat mengingatkan kita pada karakter Kouta di Gaim dan Shinji di Ryuki. Dan seperti keduanya, Tomari perlahan menemukan makna pertempuran dengan tetap mempertahankan pendiriannya untuk berpikir positif.

Asisten/partner yang "virtual"
Pakem berupa adanya sosok asisten/partner virtual mulai muncul di Ryuki, dilanjutkan di Den-O, Kiva, hingga OOO. Menariknya, nuansa ilmiah kental berupa si asisten yang merupakan memori buatan dari sosok ilmuwan yang meninggal dunia. Kolaborasi dari Belt-san dengan Tomari merupakan paduan unik karena keduanya berbeda karakter, bahkan "umur" kedunya pun berjarak cukup jauh. Hanya saja tidak ada fragmen "mutung" alias ngambek antar-partner.

Sumber gambar: photobucket.com



Alur maju-mundur
Yang ini merupakan sisi positif Drive dimana sebagaimana layaknya polisi dan detektif yang berupaya mengungkap kasus dengan menarik kejadian ke masa lalu. Jelas tantangan yang sulit untuk menyajikannya. Tapi sejauh ini, adegan "maju-mundur" berlangsung dengan halus dan tidak membenturkan berbagai logika. Hanya saja, perlu mencerna ke beberapa logika untuk menemukan benang merah berbagai temuan di dalam penanganan kasus.

Teamwork dan DRP
Kamen rider kali ini punya tim sukses yang sangat profesional berupa sebuah divisi khusus di kepolisian Jepang. Dengan berbagai ketrampilan yang beragam, divisi ini mampu menjadi penyokong yang kece bagi pergerakan Drive beserta Mach dan Chaser. Dan sebagai alumni MTI-UI, saya sangat menyukai fragmen kehancuran markas divisi khusus. Alasannya sederhana, ternyata si kapten punya DRP alias Disaster Recovery Plan alias rencana (cadangan) terhadap kondisi darurat. Mungkin si kapten pernah mengambil kuliah Manajemen Risiko di MTI-UI juga hehee.

No Response to "[Review] Kamen Rider Drive"