Terdampar di Museum Filateli

Sebetulnya, saya merencanakan ke museum ini pada hari ini [26/12], bukan kemarin. Belajar dari situasi di Indonesia dimana museum kerap libur ketika hari raya keagamaan, maka saya realitis kemungkinan museum ini tutup, bahkan agak pesimis siapa tahu tutupnya s.d. tahun depan. Eh ternyata museum ini buka lho. Malah saya 'memergoki museum ini saat bermaksud meyeberang jalan eh kok ada yang menarik di pinggir kanan jalan ya, hehee. Sebagai seorang filateli [amatir], siapa yang tidak tergoda untuk masuk hohoo. Dan alhamdulillah saya tidak menyesal.

Berbagai ornamen terpampang rapi di sini. Suasana khas museum yaitu tenang, bahkan agak sepi memang masih terhidang. Selama saya di sana sekitar 45 menit, hanya ada sekitar 10 orang saja, termasuk 3-4 orang dari Indonesia. Ya, anggap saja bonus bagi saya agar lebih leluasa mengeksplorasi tempat ini.

Berbagai suguhan perangko ada di sini, khususnya terkait dengan kiprah sektor pos dalam mengoneksikan pengelolaan negeri ini, mulai dari era pendudukan Inggris sampai dengan era modern sekarang. Dekorasinya pun tampak mengikuti imajinasi waktu yang ada. Jika pada galeri sejarah lebih banyak didominasi lampu gelap, maka pada galeri perangko temporer justru dekorasi rianglah yang dipampang. Seolah menegaskan bahwa hobi filateli itu tidak identik dengan 'jadul', begitulah interpretasi saya.

Ohya, ada pula dua fitur tambahan yang saya nikmati di sini. Yang pertama masih berhubungan dengan perangko, yaitu selayang pandang negeri Brunei Darussalam. Lho, apa hubungannya ya, bukankah kemarin stempel imigrasinya Singapura ya. Ternyata negara Brunei merupakan sekutu erat Singapura. Kondisi ekonomi yang relatif stabil walau wilayah kecil mejadi kesamaan saat ini. Dari sejarah pun keduanya masuk ke federasi Malaysia bersamaan dan sekarang sama-sama sudah jadi alumninya [walau yang ini tidak bersamaan]. Berbagai koleksi perangko memaparkan bagaimana sejarah Brunei serta citra sang sultan selaku orang nomor satu di sini. Yang kedua adalah galeri kecil tentang anime. Yang, anime yang terkenal di Indonesia ini punya sejarah panjang beserta filosofinya. Galeri ini memang tidak memajang semuanya, namun sudah cukup membuat kita terpantik untuk mencari tahu lebih dalam lagi.

No Response to "Terdampar di Museum Filateli"