Andai Ada Mesin Waktu


Mesin waktu, saya selama belajar Artificial Intelligence belum pernah membahas ini. Tapi yang akan soroti adalah perandaian tentang keberadaannya. Definisi mesin waktu di sini adalah suatu perangkat elektronik yang memungkinkan kita pindah (tidak hanya melihat) masa lalu dan masa depan.

Jika ada mesin waktu dan saya bisa pergi ke masa lalu maka hmmm... sebagai fans Sriwijaya FC tentu saya akan berupaya menggagalkan kemenangan Mitra Kukar 4-2 pada Sabtu lalu atas SFC. Atau sebagai simpatisan MU (Manchester United, bukan Majalengka United), saya juga berupaya menggagalkan upaya pemakzulan Man. City di menit terakhir. Dan sebagai (calon) mantan mahasiswa IT Telkom saya akan berupaya mengubah sejarah perkuliahan saya, diantara memperingatkan saya agar pada datang saat quiz APSI IF-3304 sehingga nilai akhir saya bisa A. Well, saya menganggap niat saya itu mulia, ya kan kalau APSI saya bisa dapat A maka IPK saya meningkat dan itu membahagiakan orang tua saya, tentu mulia kan? Namun akan muncul kekacauan yang luar biasa. MU juara EPL musim lalu, kayaknya ga jadi beli Van Persie, maka tidak akan ada jersey MU nomor 20 bernama VanPersie sehingga tidak akan ada transaksi jersey tersebut di seluruh dunia.

Itu baru saya lho.. misalnya ada fans Ari Lasso, dia bakal mencegah Ari jadi pecandu narkoba sehingga bisa bertahan di Dewa, maka mungkinkah akan kita mendengar nama Once? Ini masih dalam taraf yang relatif "waras". Lha kalau niatnya negatif, misalnya saya membocorkan soal Jarkom kepada saya sendiri saat UAS itu gimana? Secara tata tertib tidak melanggar karena saya (ive di masa lalu) tidak menerima bantuan dari orang lain, tapi dibantu diri sendiri (ive di masa depan) itu semua bakal bikin takdir Allah "berantakan", kenapa? Nilai jarkom saya bagus kemudian saya jatuh hati pada Jarkom, tiap pagi terngiang-ingang soal Jarkom yang romantis, maka masa depan mengalami perombakan. Hampir mirip di kasus sepak bola, ada pecinta Madrid yang benci dengna Barca, maka dia datang ke masa lalu dan lantas sukses membujuk Iniesta ke Real Madrid, maka hari ini hasil semua pertandingan La Liga yang melibatkan Barca dan Iniesta bakal "dirombak". Eh, muncul orang yang membalasnya dengan merekrut Ozil ke Persekat Kabupaten Tegal, eaaaaa makin kacaulah masa depan.

Itu baru contoh masa lalu

Kalau contoh masa depan? Ya situ bakal tahu kapan situ wafat, misalnya kecelakaan mobil, kemudian pergi ke masa depan, lalu membocorkan ban mobil sebelum berangkat dengan harapan tidak jadi meninggal. Wah kok tercium aroma tidak percaya pada Qodo dan Qodar y?

Well, itu yang saya hendak paparkan
Inti tulisan saya ini bukanlah saya kecewa lantaran SriwijayaFC dibantai Mitra Kukar ataupun depresi nilai APSI dan Jarkom saya tidak seperti keinginan.
Yang saya hendak sampaikan adalah kita jangan melupakan bahwa sebagai orang beriman, kita wajib mengimani Qodo dan Qodar. Masa lalu sepahit apapun (misal pernah telat kuliah) ataupun seabu-abunya masa depan (contohnya kalian kaum lajang yang galau urusan pernikahan) itu adalah  bagian dari skenario-Nya yang memberikan kita tugas sederhana namun susah dan seumur hidup, yaitu ikhtiar dan tawakal.

No Response to "Andai Ada Mesin Waktu"