Wokshop Jurnalistik ID Kreatif [1]

Lirih volume WinAmp melantunkan Bungong Jeumpa di kamar 266, Fave Hotel, kawasan Kemang. Kawan dari kontributor IK 2013, yaitu Mas Ifan Harijanto sudah terlelap semenjak saya ke kantor Probindo untuk mengembalikan sejumlah properti Workshop Indonesia Kreatif 2013. Rasanya capek, apalagi betis kanan yang kayaknya salah urat, tapi lega juga acaa utama, yaitu materi sudah terlaksana, tinggal besok closing.

Awalnya saya tidak dilibatkan di Workwhop Jurnalistik Kontributor Indonesia Kreatif 2013 karena sedang fokus terkait pengerjaan website Probindo AJ serta pengelolaan server IK 2013, namun dikarenakan kebutuhan personel di bidang logistik dan dokumentasi, maka saya pun ditarik untuk ikut, padahal briefing aja disambi ngurusin server yang mendadak error di Kamis sore hingga larut malam lalu (dan acaranya itu Jumat). It's OK, bagi saya ketika tidak dimasukkan ke dalam suatu tim event tidak masalah karena saya yakin plotting dari PIC maupun PM dalam proyek pasti sudah punya pertimbangan tersendiri, namun jika mendadak dilibatkan maka pilihan saya adalah memberikan layanan dalam membantu seoptimal mungkin.

Mengelola logistik dan dokumentasi tidak gampang, kenapa? Perlu perencanaan matang, karena baru fix diikutkan Kamis siang, maka saya harus mengabaikan idealisme membuat checklist detil dan panduan, saya lebih memposisikan diri sebagai pemain yang siap mengikuti berbagai instruksi dari rekan-rekan yang lebih tahu konsep pelaksanaan dari awal. Tanpa checklist, jujur sempat limpung dengan berbagai item yang riweh, belum lagi event yang agak bermobilitas tinggi menyebabkan perlunya ketelitian dalam angkut-mengangkut perkakas. Logistik lebih bersifat back-end sedangkan dokumentasi front-end, artinya perlu ketelitian dalam mengatur tempo persiapan, beberapa kali harus melewatkan momen yang (menurut saya) bagus untuk didokumentasikan lantaran masih riweh dalam mengelola perkakas. Beberapa perkakas dokumentasi pun belum pernah saya maupun Mba Ria (PIC logistik dan dokumentasi) belum pernah mencobanya hehee. Salah satu yang lumayan rumit adalah tuntutan perfeksionis dari sejumlah rekan yang memang idealisme dengan detil yang memang perfeksionis. Wah, dapet kesempatan belaja tentang kesabaan nih :) Prinsip saya juga, tidak perlu mengeluh, artinya ga usah banyak omongan tidak mutu, pioritaskan diri untuk take action.

Nah, kalau acaranya aslilah keren banget. Materi pertama dari Dinda Jouhana, ex wartawan Tempo tentang overview mengenai jurnalistik. Orangnya ramah dan punya prinsip anti-amplop, mirip tokoh Alif Fikri saat menjadi karyawan Derap di Rantau 1 Muara. Kemudian dilanjut materi menarik tentang cara berpikir kreatif yang dipandu oleh Motulz. Orangnya gokil dan pembahasaannya sangat luwes. dia berhasil memancing kreativitas berpikir out the box pada peserta. Konsepnya simpel, yaitu pekalah untuk bertanya tanpa takut. Ternyata dua pembicara ini berguru pada Ndoro Kakung yang menjadi bintang tamu ketiga di event ini. Beliau membawakan topik berupa jurnalitik online/daring. Sangat menarik mengulas berbagai fenomena maraknya media elektronik saat ini. Meskipun senior, beliau tidak menunjukkan sikap sok tahu. 

Dinda Jouhana dari sudut pandang kameramen dibandingkan aslinya

Menyimak materi dari Motulz dari (tribun) belakang

Ndoro Kakung sangat luwes dalam memaparkan jurnalisme online

Menjelang sore, ex-reporter Metro TV, Marischka Prudense, tampil untuk mengupas teknik peliputan. Nona satu ini memberikan berbagai trik tentang cara menggali informasi dari narasumber. Diberikan pula tips untuk mengakali berbagai karakter (calon) narasumber.

Malam tiba, namun pembicaa terakhir Arbain Rambey belum tampak, maka diadakan sharing mengenai fotografi sembari menunggu Pak Arbain tiba. Di sini makin menarik kaena sejumlah peserta yang sudah berpengalaman di dunia fotografi mengutarakan pengalaman mereka berfotografi, ada yang meliput perkudaan di Nusa Tenggara Timur, konsep foto black-and-white. Pak Arbain sesampainya di @comma_id langsung menggeber dengan pembahasan berbagai koleksi foto yang ditinjau dari berbagai aspek-aspek yang menjadi prinsip jurnalisme. Kisah kocak pun tak lupa dibagikannya walaupun harus diimbangi beberapa kisah yang membuat kita tenyuh.

Rincian isi workshop in syaa Allah akan dibuat posting-annya, sudah terlampau mengantak euy ^_^



Mas Ifan membagikan pengetahuannya tentang fotografi

Dan Mba Ria tidak mau kalah

Foto bersama di sore hari

No Response to "Wokshop Jurnalistik ID Kreatif [1]"