Semestinya sih Biasa

Akhir tahun ternyata bisa bermakna akhir dari keterlibatan dalam tim.
Ibarat dalam sepakbola maka jendela transfer utk bermigrasi dibuka "lebih" lebar.

Awal November lalu sebuah poster rekruitasi network engineer agal mengagetkan. Yapzz sang network engineer bang Hendrik memutuskan tidak memperpanjang kontrak. Kawan ngebanyol, fans Barca, komplotan futsal dan tentunya rekan nge-IT itu brrpamitan via sebuah makan-makan pada Jumat berikutnya. Itulah kawan satu departemen saya

Di tengah gelaran PPKI di Epicentrum pun jadi lahan "kode pamit" mba Reni, Media Relation tim Indonesia Kreatif. Faktor passion menjadi alasan diplomatisnya. Memang diantara anak-anak IK, dia relatif kurang akrab dengan saya, tapi ga berarti hengkangnya biasa saja. Ketahanbantingan dia dalam melakoni peran sebagai MR sangatmenginspirasi. Itulah lawan satu tim proyek saya.

Kemudian ada seorang relanita namanya Zulfah entah nama lengkapnya. Sepintas orangnya cuek tapi ia tipikl observer yang kritis. Diskusi dengannya merupakan hal yang asyik. Ada-ada saja ide yang muncul darinya. Hal yang positif banyak saya petik sebagai kawan satu meja.

Resign...
Mau dimanapun juga itu hal yg wajar. Tak ada uang abadi di dunia keprofesian. Malah resign-nya saya pun tinggal menanti giliran, entah kapan :))

No Response to "Semestinya sih Biasa"