Manajemen Waktu: Kuliah vs Organisasi

Sejak masuk Universitas Indonesia, tentu kita akan disuguhi berbagai promosi berbagai organsiasi mahasiswa (ormawa), mulai dari BEM, himpunan, kegiatan seni-budaya, kegiatan olah raga, kegiatna riset, dan tentu saja FUKI :). Sebagai generasi muda yang tengah membara semangatnya tentu kita tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan tadi. Berbagai kalimat pemanis tentu sering kita dengar. “Ikutan organisasi ini saja, cocok banget buat kita yang semangat menganalisis soal politik”, “Gabung ke sini saja, biar bisa ikut lomba bareng senior-senior yang keren”. Mulai bimbang dan akhirnya mulai “mencicipi” organisasi-organisasi tersebut satu per satu. Ada yang memang sudah punya passion di situ, ada pula yang sekedar penasaran.

Permasalahan mulai timbul ketika kita mulai sibuk dengan berbagai organisasi plus setumpuk agenda kepanitiaan dan tak lupa tugas kuliah. 

Teorinya gampang “saat kuliah ya fokus kuliah, saat berorganisasi yang fokus di organisasinya”. Namun kenyataannya beuhhh sangat susah sekali kawan. Belum lagi yang mengikuti mazhab “poliorganisasi”. Sedang rapat di organisasi X eh mendadak diminta bantuan di kepanitiaan Y, padahal malam itu sudah ada janji deadline di kepanitiaan Z.

Tentukan target
Mahasiswa S1 itu normalnya 4 tahun alias 8 semester, bisa juga sih 3,5 tahun, asal jangna sampai ada semester ke-9 dan seterusnya :(. Nah, buatlah rencana jangka panjang selama 8 semester itu mau ikut organisasi apa saja. Mungkin di semester 1 s.d. 5 akan fokus di organisasi sosial-masyarakat, kemudian semester 6-8 fokus di organisasi riset, itu boleh. Mau dari semester 1 s.d. 8 di organisasi yang sama silakan. Atau bahkan jika memang punya target tertentu seperti ingin menjadi ketua, ini juga tidak dilarang. Tak lupa lihat juga target akademik. Jika memang menargetkan cumlaudde (amiiin) maka akan lebih baik jika tidak terlalu bernafsu mengikuti organisasi sebanyak-banyaknya.

Tentukan prioritas
Yang pasti, tentukan akan menjadi mahasiswa yang bagaimana di tiap semesternya. Tak lupa perhatikan juga kesibukan akademik yang menjadi tujuan utama berada di UI. “Kuliah jangan sampai terganggu organisasi” tentu berbeda dengan “organisasi jangan sampai terganggu kuliah”.

Bukan Sekedar CV
CV alias curriculum vitae alias riwayat hidup tentu bukan istilah aneh lagi. Di sini seorang mahasiswa (dan juga alumnus) punya hak untuk mencantumkan organisasi yang pernah diikutinya. Wah kalau begitu, seandainya saya ikutan banyak organisasi tentu isi CV saya bakal makin panjang donk? Makin keren donk? Makin panjang tentu, namun makin keren atau berkualitas, itu belum tentu. Tentu akan kurang menyenangkan ketika ikut banyak organisasi tapi keaktifannya hanya setengah-setengah. Ikut organisasi hanya bertujuan agar memperoleh status.

Carilah Teman yang Selalu Mengingatkan
Sebaik-baiknya teman bukanlah yang sering memuji, tapi yang sering mengingatkan dalam kebaikan. Maka jika memang inin aktif berorganisasi, carilah teman yang selalu mau mengingatkan kita untuk tetap menjaga ibadah kita, mengingatkan kita tentang kewajiban belajar kita, dan tentunya mengingatkan kita untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang tua. Sepintas tips yang ketiga ini enteng, namun seiring waktu berjalan kita akan memahami bahwa dengan siapa kita bergaul akan menentukan pula kualitas kita dalam mengatur waktu.

Patuhi Jadwal yang Telah Dibuat
Ketika kita memutuskan aktif di suatu organisasi, hal ini berarti kita bersedia menyediakan waktu untuk ikut andil di organisasi tersebut. Dan kesalahan yang sering terjadi adalah terlalu menganggap remeh urusan manajemen waktu. Dalam satu hari hanya ada 24 jam tanpa perpanjangan waktu dan semua orang memiliki durasi yang sama. Lantas mengapa ada orang yang sukses mengatur waktunya tapi ada yang gagal? Semua kembali pada bagaimana keseriusan untuk mempersiapkan diri dalam urusan manajemen waktu. Perhatikanlah orang-orang yang sukses di akademik dan aktif pula di organisasi. Mereka pasti punya catatan kecil tentang jadwal mereka sehari-hari. Jam sekian harus rapat A, jam sekian harus mengerjakan tugas matkul B, jam sekian sedang menambah hafalan Al QurĂ¡n. Mereka punya jadwal yang tertata dan yang paling utama tentunya komitmen untuk mematuhinya.

No Response to "Manajemen Waktu: Kuliah vs Organisasi"