Menjahit Luka Robek

Dalam sore di pinggir kolam
Yang dilabeli telaga imbas abrasi
Bawakan senandung menyela rupawan
Tak hendak lagi elok terpandang

Bermekaran di bumi ini mawar
Adalah merah, jingga, putih, ataupun hitam
Senyapnya topeng tetaplah duri terpegangi

Tak layaknya pesan dalam botol
Hanyut dalam ombak hingga terkapar di pelupuk
Berbincanglah aku dengan desir sabana selatan

Secarik kertas takkan penuhi kepingan sanubari
Hingga kepayahan raga gerogoti paru dan dadanya
Tanpa tandu maupun papahan rekan
Dia berjalan merangkak tanpa mengemis iba
Sampailah pada benang dan jarum
Tiada pembius tetaplah dia jahit luka robeknya

No Response to "Menjahit Luka Robek"