Review Kajian Istiqlal 8/3

Sesi pertama oleh ustadz Salim A. Fillah tentang barokah
Barokah mempunyai makna tumbuh, berkembang, bertambah. Hal ini berarti keimanan yang penuh barokah tentunya akn diikuti dengan amalan yang terus bertambah. Ya, ciri-ciri amal sholeh yang diterima adalah mengantarkn orang tersebut ke dalam amal sholeh lain. Dokaitkan dengan sholat, tentu patut diingat bahwa sholat itu mencegah perbuatan keji dan munkar. Maka jika sholat masih "diimbangi" dengan maksiat maka ada yang tidak beres dengan sholat tersebut. Bahkan ada sebuah pendapat bwa kekhusyuan sholat akan terlihat dari salam sampai takbir atau dengan kata lain bagaimana si muslim mengisi waktu diantara sholat-sholatnya dengan jenis amalan seperti apa.



Kita sering menganggap bahwa anugerah yang kita terima di dunia adalah 'balasan' atas amalan positif kita sebelumnya. Padahal yang dimaksud 'balasan' dalam arti sesungguhnya adalah nanti di akhirat. Yang kita anggap 'balasan' sebenarnya adalah 'ujian' (dalam bentuk yang menyenangkan. Jika kita terlena dengan ujian ini maka 'tumbanglah' kita.

Barokah juga bermakna kebahagiaan. Hal ini dikitkan dengan bagaimana kita menjalan perintah-Nya bukan sekedar melaksanakan, namun juga mengisiny dengan penuh kebahagiaan, tentunya termasuk pada sesama. Sejarah bercerita bagaimana pemerintahan berlabel Islam di Andalusia dan India tumbang karena gagal membangun kebahagiaan bagi manusia. Perilaku tercela bangsawan Andalusia menjadikan umat Islam rapuh dan digulingkan oleh koalisi Ferdinand-Isabela. Begitu pula ketidaklayakan kebijakan bermewahan penguasa Islam di India yang membuat goyahnya pemerintahan. Sebaliknya, Kesultanan Demak yang berhasil menyebarkan Islam dengan dukungan faktor 'tidak beristana'. Faktor tersebut memancing kekaguman kaum non-muslim akan sikap sederhana para pemimpin muslim.

Sesi kedua dr ust. Aa Gym
Di kesempatan ini, beliau lebih mengedepankan sikap berpikir positif dalam menghadapi hidup. Misal terkait fenomena menyalahkan orang lain. Persoalan utama sebenarnya adalah jauhnya kita dari Allah. Karena jauh inilah berbagai dugaan negatif terbesit, misalnya meragukan sifat penyayang Allah. Maka dekatlah pada Allah. Karena permasalahan utamanya adalah tidak ditolongnya kita oleh Allah karen kita yang menjauh. Padahal Allah adalah pemberi ujian sekaligus pemberi kemudahan dan jika kita tidak mampu dekat pada Allah maka tidak akan bisa kita melewati uji tersebut.


Fenomena lain yang dibahas adalah tentang penghinaan dari sesama manusia. Sesakit apapun, jika ditelaah lebih cermat, hinaan manusia itu sangat terbatas. Contohnya kita dihina 'dasar banyak omong', ya si penghina cuma tahu kita banyak omong, kehinaan lain yang mungkin ada seperti banyak hutang tid diketahui. Hal itu karena kemurahan Allah yang menyembunyikan segala aib-aib kita.

No Response to "Review Kajian Istiqlal 8/3"