Separuh Jobless?

Sudah hampir sebulan berstatus sebagai freelancer. Saya tidak punya pekerjaan tetap, kecuali mahasiswa. Ini adalah pilihan saya sendiri, pilihan yang bukan terbaik, namun merupakan pilihan yang lebih baik, setidaknya dalam kerangka berpikir serba mensyukuri.

Secara fisik jelas lebih capek karena jam kerja bisa terjadi di waktu kapanpun. Malam-malam ataupun pagi buta sudah pernah disisipi diskusi serius tentang proyek. Tidak ada istilah 8-9 workhours bukan berarti bisa lebih berkurang. Justru saat mungkin bertambah sebagaimana kejar setoran.

Pebghasilan? Tidak selalu mulus karena keberadaan freelancer ya tidak sepenuhnya diakomodasi regulasi pemerintah. Telat dibayar hingga lupa dibayar itu risiko.

Manajemen waktu dengan agenda lain juga tidak otomatis sukses. Masih harus bertaruh dengan nasib KA satu semester ke depan ataukah bisa lunas semester ini.

Bismillah terus menguatkan diri hingga medio Juni ini.

No Response to "Separuh Jobless?"