Arfive Gandhi

Sepotong coklat crispy dengan air yang kurang tampaknya malah membuat kegaringan diri ini meningkat. Sendirian di lab dengan seonggok lembar sticky notes di laptop bercoret 8 deadline untuk dua pekan ini. Kepulanganku tampaknya akan makin berharga, khususnya bagi jiwa, raga, dan pikiran. Well, sejenak menulis bait romansa dulu

Khayangan itu ada di balik bukit seberang jendelaku
Dengan tangga dari langit mengintarinya
Di belantara kota tua ini segala rengekan aku teguk
Dengan torehan jelaga pekat menyeret manis

Untuk harumnya sanubari yang terpelihara tutur kata dan peradaban
Atau simbol kebijakan yang tak lekang walau dibakar dan legam
Boleh jadi sebongkah batu bersinar tergali dari bumi menghiasi cakrawala bergelimang renda
Atau selerasan mimpi itu semakin menyamai arti kenyataan