Tribute to [2] L'arc en Ciel


Nah...posting kali ini saya mengulas tentang album Tribute to Larc en Ciel. Secara visual, saya belumt terlalu suka dengan konsep cover di album ini. Agak absurd, termasuk pemilihan warna putih pada kalimat L'Arc~en~Ciel Tribute yang kurang garang. Oh ya, lagu-lagu di album ini adalah :



  • Blurry Eyes versi rock oleh Vince Neil

Nadanya khas Blurry Eyes tapi lebih nge-rock dan berbahasa Inggris. Permainan vokalnya lepas tapi di beberapa bagian tampak tertahan. Secara aransemen sangat rapi.


  • Neo Universe versi Pop oleh Orianthi

Intro awal sangat khas. Vokal lembut renyah alias poprock dibawakan dengan baik meskipun berbahasa Inggris. Sangat memberikan suguhan alternatif yang berbeda
walau di beberapa bagian terasa kaku. Liukan gitar di beberapa bagian dan intro cukup menarik. nuansa stagnan justru timbul di drum dimana nuansa poprock yang dibangun oleh vokalis tidak diikuti kreasi drum.


  • Rainbow a.k.a Niji versi soul oleh TLC

Petikan gitar langsung disambut suara lembut bernada rendah. Mengesankan suasana merinding. Tapi justru bagi saya membuat lagu ini manis. Salah satu lagu favorit saya di album ini. Bagi yang suka lagu-lagu yang agak ngedark tapi lembut, lagu ini patut untuk dijajal.


  • Honey oleh Eric Martin

Berhasil mempertahankan keriangan yang khas di lagu ini. Vokal yang lepas walau berbahasa Inggris menjadikan pilihan yang menarik untuk didengar dari lagu ini selain versi asli dan punk-nya. Permainan drum walau ramai tapi tidak jauh berbeda dengan versi Yuki.


  • Ready Steady Go versi beat-rock oleh Zebrahead

Sangat menonjolkan rangkaian drum diselingi potongan-potongan gitar ritmik. Secara konsep musik hampir mirip dengan versi aslinya, hanya saja permainan bass lebih dominan sepanjang lagu. pada tengah  lagu ditampilkan juga rap yang kreatif. Paling asik kalau lagu ini dibawakan live sembari bersenggal-senggol khas konser musik rock.


  • Snow Drop versi soul oleh Boyz II Men

Mampu menampilkan nuansa pop yang menyejukkan kalbu. Vokal berbahasa Inggris dibawakan dengan renyah bernada rendah mendayu-dayu. Cocok bangetlah buat kalian yang lagi galau. Permainan musik juga bisa lepas dari konsep band pada umumnya. Bisa jadi kita lupa bahwa ini aslinya adalah lagu rock ala Jepang. Intro pun diisi dengan permainan gitar yang meliuk manis. Pokoknya nge-soul mantap nianlah.


  • Vivid Colors versi reggae-swing oleh Maxi Priest

Asli lagu ini menjadi yang paling diobrak-abrik dengan kreatif. Permainan vokalnya reggae banget. Di satu sisi penggunaan Bahasa Inggris membuat lagu ini sangat reinovatif, namun bila berbahasa Jepang sekalipun bakal reinovatif juga karena bayangin lagu genre Jrock dijadikan reggae.


  • Heaven's Drive oleh Michael Monroe

Lagu cover-an yang pertama kali saya dengar dan langsung jatuh cinta dengan pembawaannya yang rock abis. Permainan gitar lebih rancak dengan balutan bass dan drum yang renyah. Bis dibilang hampir mirip versi Punk en Ciel yang tingkat rock-nya lebih toleran. Vokal Michael juga lepas dan tidak menemui kesulitan dalam melafalkan versi Bahasa Inggris dari lagu ini.


  • Stay Away versi rock oleh Daniel Powter

pakem khas lagu ini membuat kita bakal langsung berjingkrak. Penggantian lirik menjadi totally English tidak menjadi kesulitan di lagu ini. Permainan vokal sangat lepas dan nyaman, saya kurang tahu apakah memang ini style Daniel, yang pasti saya suka jenis vokal seperti itu. Musik tidak begitu berubah.


  • Flower versi swing oleh Clementine

Pertama kali dengan lagu ini dibawakan oleh Clementine saya jujur punya dua pertanyaan. Pertama adalah Clementine nu saha? band? penyanyi tunggal? atawa naon? Kedua, kenapa saya langsung ingat kuliah Data Mining dengan materi Clustering yang mempergunakan software Clementine? Taburan keyboard dengan ritmik rapat dibawakan dengan asik dan ringan oleh vokal berbahasa Inggris. Kelembutan permainan vokal menjadikan lagu ini cocok bagi para galauer yang ingin menenangkan batin.


  • Seventh Heaven versi disko oleh  Polysics

Lagu Seventh Heaven di versi aslinya dibawakan cukup kontroversi karena memadukan konsep dancing music dengan music rock ala Laruku. Tapi di lagu ini, semua itu berubah (bukan karena negara api menyerang , tapi) dengan beat kencang penuh sampling bertubi-tubi khas ruangan ajeb-ajeb. Sepintas juga cocok juga untuk latihan koreagrafi dengan ritme tinggi. Beberapa bagian vokal juga dimanipulasi. Tidak disarankan diputar di acara walimahan ursy.


  • Shout at the Devil oleh SID

Secara musik nyaris mirip dengan versi aslinya. Hanya saja vokalnya lebih lembut dan berhati-hati. Jelas berbeda dibanding Hyde yang "gila" dan mencak-mencak di lagu ini. Nuansa kemarahan lebih tertangkap melalui gebukan drum yang lumayan ramai dan memenuhi sepanjang timeline lagu ini. Permainan gitar pun 11-12 dengan versi Ken.


  • Carees of Venus oleh Hemenway

Intro di awal tampak seperti Kasou versi Punk en Ciel, namun tiba-tiba berganti irama yang langsung membuat kita ingat Carees of Venus. Hemenway yang memang adalah band Jepang memberikan beberapa perubahan lirik menjadi Bahasa Inggris. Secara gitar dan drum di luar intro terkesan kaku, namun justru menghadirkan hentakan di akhir lagu sebagai bentuk klimaks. Teknik vokal secara timbre berbeda dengan Hyde yang agak nge-rock namun masih berkutat di domain vokal Hyde. Overall, saya suka lagu ini ^^


  • Driver's High oleh Totalfat

Permainan rancak drum dan vokal di awal lagu membuat kita justru terbayang lagu Shout at the Devil, namun lengkingan gitar lanjutannya membuat kita langsung ngeh kalo lagu ini adalah Drive's High. Beat terasa lebih cepat dan rapat. Lebih asyik juga sih bila didengerkan langsung dalam sebuah konsep. Permainan drum sangat saya suka karena memberikan background yang ceria dan bersemangat di lagu ini.

No Response to "Tribute to [2] L'arc en Ciel"