Saya di hadapan mereka

Well, dalam sebuah grup supervisor yang saya kepalai, dilakukan suatu penjaringan opini antarpersonal. Untuk saya ternyata didapatkan 9 poin berikut :

  • Sudah bijaksana, lebih tegas, semoga lebih sabar dalam menghadapi staff2
  • Jangan pundungan. Tegas lagi ya. Jangan terlalu lunak ke satuorang. Sayang waktu dan energimu
  • Mm..Kadang suka serem ma Ive. Moodnya ngga ketebak.. Semangat ive..kalo ada masalah dibagi2 aja
  • Bagus kepemimpinannya..Kalo ngomong jangan banyak tersiratnya ya :)
  • Coba memberi teladan dalam mengasuh OCnya
  • Tegasin sikap. Bisa ga sih, kalo tegas. Kamu itu koordinator lho ve..
  • So far so good ya tapi kolihat ive kurang berwibawa. Wibawaitu menurutku mutlak buat seorang pemimpinuntu "merebut hati"anggotanya
  • Lebih terbuka ke kita ve. Makasih sudah mau mengerti kondisi tmen2 sc yg lain.Smangat y Ve!Smoga makin bijaksana..
  • Makasih ya ve udah sabar menghadapi kami.Maaf kalo kami,eh saya doank kali ya egois bgt. Ttp smangat ya ve.Jaga kesehatan^^
Well, masih jauh sekali saya dari kesempurnaan. Tersisa 9 hari sebelum libur dan 4 hari pascalibur menjelang GLADIATOR. Masih ada kesempatan untuk jadi lebih baik. Entah karena feeling saya yang jitu ataukah bagaimana (yang pasti feeling saya emang jitu) opini-opini di atas memang  sudah saya prediksi.


Dibilang jangan pundungan gimana y? Saya memang orang yang sensitif terhadap hal yang di luar rata-rata baik positif ataupun negatif. Hanya saja saya tipe orang yang mudah dalam memberikan maklum sehingga emosi saya kalau sedang badmood lebih tampak di mata, bukan di kelakuan. Saya adalah orang yang bisa mendadak talkactive, bisa jug amendadak pendiem yang sangat pelit bicara.

Diminta lebih tegas. Well, it's ok. Mungkin saya salah perkiraan juga dengan karakter grup supervisor saya. Di sini berkumpullah orang-orng dahsyat yang prediksi saya adalah orang-orang yang totalitas, berkomitmen tinggi dan pastinya disiplin. Ya, terjadi kemelesetan pada kondisi di lapangan. Saya sebenarnya sangat yakin misalkan ada salah seorang personel supervisor yang terlambat datang atau tidak hadir itu karena hal-hal yang memang sangat urgen. Ternyata maturity dalam berdisiplin memang berbeda-beda. Ini yang mungkin perlu saya standarisasi. Memang eprnah juga sih ngerasa dilangkahi ketika ada beberapa PJ proker yagn tahu-tahu mengeluarkan aturan keterlambatan tanpa konsultasi lebih dulu. Yeah, mereka orang-oang yang disiplin, mungkin sudah terlalu gatal toelransi mereka. Saya ambil positifnya saja. Toh, saya juga memang harus bersikap lebih tegas.

Wibawa, well, saya bukan orang yang berwibawa. Saya akui itu. Kedua, karena dari orang-oragn yang menginspirasi saya dalam kepemimpinan (baca INI) khususnya yang butir pertama adalah orang yang mempunyai daya pikat dalam merngkul. Saya lebih mengutamakan hal itu ketimbang wibawa. Maaf kalau berbeda.

Lebih terbuka ... Andai saja ada yang mau mendengar, saya pasti sediakan waktu seharian untuk share mengeni apa yang saya rasakan maupun ide-ide lain. Tapi sudah pada terlalu sibuk masing-masing :(

No Response to "Saya di hadapan mereka"