Latihan Ngedosen

Dosen a.k.a lecturer
That's my vision
That had been written in my master plan that I placed 5 years again.

Kenapa sih pengen jadi dosen ve?
Emang lw pantes jadi dosen?
Mau jadi kayak apa mahasiswa lw?
dan masih banyak pertanyaan lebih tepatnya mosi tidak percaya

Kenapa pengin jadi dosen?
Bagi ahli biologi mungkin berupa faktor warisan dari kakek dan ibu yang seorang guru, waduh ntar darah petani dari ayah bisa complain nih.
Bagi seorang muslim, berbagi ilmu adalah yang mulia karena bisa mengabdikan sebagai orng yang bermanfaat dimana sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat.
Dari sisi histori mungkin karena sejak tahun ketiga saya mulai akrab dengan beberapa dosen seperti pak Agung, pak Mahmud, pak Suyanto, pak Kemas, pak Dawam, pak Rizal, pak Heroe, bu Endang, bu Ima, bu Ayu, udah-udah jangan disebut semua, ntar jadi presensi dosen. Rasanya pengin juga jadi dosen, dekat dengan mahasiswa (sosok yang semangat, muda, berkarakter, tangguh, ga kenal putus asa, beraneka ragam, sedang mencari jati diri+potensi diri), dari segi berbagi waktu dengan keluarga pun "tampak" nyaman.

Emang lw pantes jadi dosen?
Lha emang dulu gw pantes jadi mahasiswa IT Telkom? Kepantasan itu diukur dari niat tulus serta komitmen untuk selalu membenahi/memperbaiki diri. Memang bagi ex-mahasiswa dengan IPK ngepas, sering berkutat dengan perulanagan beberapa mata kuliah, pengalaman riset di lab yang minim, hal-hal itu jelas menjadi kekurangan, tapi itu kondisi saat S1, masih ada kesempatan S2 untuk mematangkan diri dan mengukur secara pribadi kelayakan diri ini. InsyaAllah pengalaman "mengajar" sekecil apapun akan menjadi modal yang berharga. Semoga kesempatan "berceloteh" di Hikari dan "ngoceh sambil ngoprek" topik TA bareng beberapa teman bisa bermanfaat sebagai pendongkrak kapabilitas diri. Rasanya seneng ey bisa ngoceh ama teman tentang tugas akhir sebagai pembimbing ketiga yang tidak formal.

Mau jadi kayak apa mahasiswa lw?
Lha mereka mau jadi apa dulu? Belajar dari pengalaman, mahasiswa itu terbagi 4, yaitu sudah tahu bakat dan sedang fokus ke bakat itu; punya target tapi masih bingung cara mencapainya; bingung target tapi punya keinginan menelusurinya; serta absurd sama sekali. Masing-masing perlu penanganan berbeda, but semua itu perlu dikembalikan pada niat awal. Dari segi legalitas, perlu dipahami output dan outcome perkuliahan tersebut berdasarkan kurikulum apa serta diskusi di awal semester bersama mahasiswa, apa yang mereka harapkan dari mata kuliah ini, apakah keinginan itu relevan ataukah tidak, serta yang paling utama, budaya apa yang menjadi kesepakatan ditumbuhkan selama perkuliahan.

Bagaimana cara lw menjadi dosen?
Pertama, minta restu orang tua, alhamdulillah orang tua mempersilahkan saya mengikhtiarkan apa yang menjadi keinginan saya, minta izin ke istri jelas belum masuk hitungan karena status di e-KTP saya masih "belum menikah".
Kedua, cari info mengenai kualifikasi dosen dan berbagai hal seputar dosen, misalnya apa enak dan tidak enaknya, ya istilahnya carierpath nya seperti apa sih
Ketiga, cari info beasiswa S2, berhubung masih berpasan (ada hal yang perlu ditabung lebih dulu), maka saya harus memposisikan diri sebagai pemburu beasiswa S2 di bidang ilmu komputer/informatika (serta variannya) yang gratis, di luar negeri alhamdulillah, di dalam negeri alhamdulillah.
Keempat, men-tawakal-kan diri pada skenario-Nya dimana muara hidup ini adalah hidup mulia lalu meninggal khusnul khotimah, artinya segala rencana perdosenan perlu dipersiapkan sebagai perwujudan hidup yang mulia

Bismillah

No Response to "Latihan Ngedosen"