Melawan Kesepian

Ini bukan tentang lagunya Jikustik, melainkan sebuah kesekaratan seorang bocah.
Dimanapun dia berada, dia selalu.dianggap asing dan jadi pilihan kesekian untuk diajak mengobrol oleh orang lain. Kadang bocah itu diabaikan dari lingkungan A karena punya identitas B, namun di B ia dibatasi dari segala bentuk simpati orang-orang di B lantaran ia punya background A. Acapkali bocah itu tidak mengerti kenapa ada diskriminasi macam itu.
Pernah dia dilibatkan dalam sebuah kelompok yang dikenal elit, tapi hingga berakhirnya masa edar kelompok elit tsb, si bocah tak ubahnya pelengkap glamornya mereka yang di kelompok elit tsb.
Dengan segala keterbatasan dia kerap urung hadir di segala asyiknya suatu pergaulan. Entah dimana cita rasa persaudaraan yang orang sebut itu "ukhuwah" karena tidak hadirnya si bocah hanya terasa seperti angin lalu, sedangkan ketidakhadiran penghuni lainnya sudah jadi topik tersendiri. Entah...

Sepi...
Mereka terlalu heboh dengan bertumpuknya kebersamaan mereka.

Sepi...
Hanya bermandikan udara penat
Dimana "peduli' hanya ada di museum

Sepi...
Ramai orang memandang si bocah hanya saat tudingan miring mengemuka padanya

OK, cukup sudah berkeluh kesah
Tiada guna gerutu itu
Bahkan hanya memantik segala rupa suúdzon, menebak-nebak tingkah orang yang tiada gunanya :)

Sincerarely

No Response to "Melawan Kesepian"