Emang Metodologi itu Jodohnya?

Yuk ngomongin jodoh, bukan dalam makna pernikahan lho. Tapi terkait kesesuaian antara latar belakang permasalahan di dalam riset dengan metodologi yang dipergunakan. Tempaknya membosankan padahal nggak kok karena di si pni kita didorong berpikir logis terhadap kecocokan secara sistematis dan tidak didasarkan pada "penginnya saya" ataupun "disaranin pembimbing".

Ambil kasus penerapan COBIT untuk menyusun rencana strategis SI/TI (PSSI)? Apakah bisa? Hehee. Untuk memperoleh jawaban itu perlu banyak kajian literatur (yang kerap dianggap baa-basi plus nambah-nambah jumlah halaman aja). Tapi kembali lagi akan sangat konyol ketika saat menerapkan COBIT untuk PSSI selama satu semester lebih namun terjadi berbagai kesulitan teknis karena konsep penggunaannya berbeda dengan tahapan riset yang direncanakan.

Masih tentang COBIT dalam mengevaluasi tata kelola TI
#ciee #cobitmulunihh
Ada lima domain dengan total sekian puluh processes. Saat memilih domain ataupun processes yang akan dijalankan perlu argumen yang kuat kenapa sebagai peneliti memilih "jodoh" bagian tertentu tersebut. Jika muncul beda intepretasi itu wajar dan justru di situlah seninya ilmu pengetahuan. Ada sisi manusiawi yang turut andil di dalamnya.

Lantas bagaimana mengutarakan maksud hati dalam memilih jodoh tersebut?
Tidak perlu banyak basa-basi. Ntar keburu ditolak (maksudnya ditolak pembimbing riset karena bahasanya dianggap amburadul). Sampaikan permasalahan inti yang ditemui apa. Oh ya untuk masalah inti itu jangan dipaparkan secara ngasal, maksudnya jelaskan sumbernya, apakah wawancara, apakah observasi yang valid, adakah data pendukung, dll. Lalu sampaikan bahwa metodologi yang akan dipergunakan/diusulkan memiliki tujuan dan menjadi solusi yang sesuai dengan masalah sebelumnya. Jika perlu gunakan kata-kata kunci yang menjadi penghubung antara masalah inti dengan metodologi tersebut. Oh ya gaes, satu lagi nih, jangan lupa pakai teknik mengutip yang baku agar tidak dijegal pengadilan plagiarisme.

Salam

No Response to "Emang Metodologi itu Jodohnya?"