Hap Hap Hap Farmhouse

Bingung mencari deskripsi yang tepat untuk menggambarkan betapa heroiknya perjuangan menuju TKP. Ya, Farmhouse memang sedang naik daun, sementara itu kami harus naik motor mengitari jalanan terjal dari Buah Batu, Kota Bandung, hingga mencapai Lembang, Bandung Barat. Situasi macet sudah menertawakan kami sejak kami mencapai belokan Ledeng vs Cihampelas. Di situ mobil dengan plat B sudah melampaui jumlah yang lazim. Boleh dikata, kami beruntung menggunakan motor sehingga dapat menembus eblantara macetnya mobil. Bytheway, terima kasih kepada Pemkot Bandung yang sudah merehab pinggir jalanan dengan coran sehingga memudahkan motor menerobos jalanan tanpa ikut merecoki keasyikan mobil-mobil. 

Di sana, suasana lebih mirip pasar kaget karena sangat ramai. Logat Sunda yang jarang terdengar menandakan bahwa memang banyak orang dari luar Jawa Barat, khususnya Bandung, yang menjadi pengunjung di sini. Hampir semua bermodalkan gawai dan kamera digital untuk mendokumentasikan "kesuksesan" mereka mencapai lokasi ini. Dan harus diakui, Farmhouse memiliki pemandangan yang unik dimana beberapa bangunan bercorak ala Belanda dengan aksesori bunga tentu menjadi magnet bagi siapapun untuk memotretnya.

 Sejak dirilis awal Desember 2015 lalu, Farmhouse memang terhitung memiliki kekurangan dari sisi daya tampung parkir serta masih tampak beberapa perkakas bangunan yang terselip di pinggir arena. Wajar bagi saya, mengingat momen libur panjang akhir tahun 2015 terlalu sayang untuk dilewatkan. Gembar-gembor di social media juga turut menyugesti orang-orang untuk berjuang ke sini. Dengan banyaknya bunga yang belum "panen" terus terang Farmhouse belum "mekar" dengan total. Barangkali medio tahun depan Farmhouse baru bisa memamerkan warna-warni bunganya dengan lebih memesona.

No Response to "Hap Hap Hap Farmhouse"