Nulis paper lagi?

Alhamdulillah batas waktu pengumpulan paper di ICoICT diperpanjang menjadi 15 Februari 2016. Namun bisa juga bermakna innalillahi juga. Ya tentu perpanjangan itu memberi dampak berupa tamtangan dalam mengelola waktu. Singkatnya "Apakah waktu yang relatif lebih longgar ini bisa dimanfaatkan dengan baik?"

Proses pembuatan paper kali ini hampir mirip dengan proses sebelumnya, yaitu didominasi oleh penggunaan surel sebagai jalur komunikasi. Efisien memang, namun apakah efektif? Sulit menjawabnya karena proses yang berlangsung penuh dinamis. paper sifatnya detail dan tidak semua komunikasi tulisan (dan juga lisan) bisa dikomunikasikan dengan benar-benar mengakomodasi keingingan para personal yang terlibat di dalamnya.

"Kontribusi apa yang diharapkan?"
Pertanyaan (dengan redaksional kurang lebih seperti itu) yang dilontarkan Pak Nizar di tengah pembuatan paper ini (saat 'tengah', mungkin lebih tepat disebut 'awal'). Sederhana namun membuat saya lebih berintrospeksi diri tentang kebermanfaatan yang disimpan di dalam gagasan menulis ini. Tidak bisa memang kita egois membuat sesuatu yang manfaatnya tidak bisa dirasakan orang lain. Riset dan pengabdian masyarakat memang dimensi yang bersaudara dalam tri dharma perguruan tinggi. Keduanya beriringan dan akan saling mengevaluasi satu sama lain. Perlu kemampuan tersendiri untuk mengoneksikan keduanya. Kita perlu pengendalian diri agar kita tidak sekedar produktif dalam riset, namun menghubungkannya ke pengabdian masyarakat. Dalam konteks ini, tunjukkanlah apa manfaat yang bisa dikontribusikan dari penelitian kita. Lebih jauh lagi, apakah manfaat itu luas? Apakah manfaat itu hanya subjektif mengada-adanya kita saja? Bahasa tertulis yang menjadi penghubung otak kita dengan mata dan pikiran orang lain memegang peranan yang penting.

No Response to "Nulis paper lagi?"