Naga Tundukkan Kabau, plus Singo, Macan, dkk

Turnamen tingkat nasional kembali dihelat di bumi Indonesia ini. Sebuah oase temporer yang menyejukkan insan sepak bola, walau emmang hanya untuk sementara. Di tengah badai kerontangnya ekosistem sepak bola Indonesia, dua klub di luar Pulau Jawa membuktikan kepiawaiannya untuk tampil "mengejutkan" di turnamen bertitel Piala Jenderal Sudirman 2015 (harusnya juga "2016"). Klub asal Sumatera Barat, Semen Padang berjibaku melawan Mitra Kukar, klub asal Kutai Kartanegara. Keduanya tercatat sebagai klub kedua dan ketiga yang emnginjakkan kakinya di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah Persib Bandung dan Sriwijaya FC, terhitung sejak pemblokiran PSSI oleh Kemenpora.

Sumber: Republika


Sangat spesial memang menilik status dan sejarah kedua tim yang bukanlah klub berbasis prestasi mentereng di Indonesia, tentu bila dibandingkan dengan Persis Solo, Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema Cronus, hingga Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura. Namun, kedua tim ini mampu menjadi kekuatna tersendiri yang menumbangkan dominasi klub-klub yang lebih mapan dari sisi finansial dan sokongan pemerintah. Bicara sejarah, tentu ini final yang menarik karena pertama kalinya sebuah turnamen mampu menyuguhkan final sesama "alumni" Galatama. Semen Padang adalah jebolan Galatama yang sempat terjerembab di kasta kedua Liga Indonesia sejak bergulir ISL. Saat pecah kongsi di PSSI yang menyebabkan rivalitas ISL vs IPL, Semen Padang "patuh" pada PSSI untuk berlaga di IPL. Torehan juara IPL 2012, runner up Piala Indonesia 2012, Charity Shield 2012, plus berlaga di Piala AFC membuat nama mereka mentereng dan saling berlomba dalam kejayaan dengan Sriwijaya FC. Sebagai catatan, sisa ke-Galatama-an mereka masih membekas berupa tata kelola yang mandiri menjadikan mereka jauh dari isu telat gaji. Mitra Kukar? Barangkali arek-arek Suroboyo sudah banyak yang lupa bahwa klub ini adalah jebolan Kota Pahlawan tersebut. Niac Mitra, yang kemudian berganti "plang" menjadi Mitra Surabaya sempat menantang Arsenal plus menguasai Galatama. Mereka lantas terjerembab hutang dan dilego ke beberapa apihak hingga Pemkab Kukar mengakuisisinya. Prestasi terbaik Mitra Kukar adalah peringkat 3 ISL 2011. Sejarah heroik memang. Konsep final ini juga menjadi yang ketiga kalinya mempertemukan dua klub di luar Pulau Jawa, tentu jika dibandingkan dengan kompetisi nasional ataupun Liga Indonesia (PSM vs PKT dan SFC vs PSMS).
Sumber: antara

Dan final semalam melahirkan penguasa baru di kancah sepak bola Indonesia asal Benua Etam, yaitu Mitra Kukar. Sang Naga Mekes berhasil menaklukan Kabau Sirah diiringi hujan riuh di GBK. Kedua tim mepertontonkan semangat menggebu dengan kesamaan yang sangat membangakan. Kesamaan yang membanggakan ini adalah: dominasi pemain muda, ketergantungan pemain asing masih taraf wajar, dan komposisi pemain yang telah bertahan sekian waktu.

No Response to "Naga Tundukkan Kabau, plus Singo, Macan, dkk"