Apresiasi bagi Mereka, Pemimpin yang Peduli Kebudayaan

Pemimpin daerah tidak melulu harus identik dengan kasus korupsi ataupun birokrasi berbelit. Masih ada kok pemimpin daerah yang bisa berprestasi dengan baik. Salah delapan dari seluruh pemimpin daerah di berbagai penjuru tanah air adalah 8 sosok berikut (1 orang berhalangan, cmiiw). Mereka mendapat apresiasi "formal" berupa Anugerah Kebudayaan 2015 dari PWI Pusat pada awal Februari 2016 lalu. Memang secara publikasi penghargaan ini jauh dari hingar bingar keramaian, mungkin karena di negeri ini berita kontroversi seperti LGBT dan sianida lebih heboh daripada berita tentang prestasi. Menarik dari bagi melihat daftar nama serta wajah peraihnya karena 2 diantara 8 bupati/wali kota tersebut memiliki ikatan kedaerahan dengan saya, yaitu Tegal dan Kota Bandung.

Sumber: http://www.kemenkopmk.go.id 
Siapapun fotografernya, saya acungi jempol karena begronnya bagusss banget dan cocok dengan sosok-sosok wali kota dan bupati yang ada di situ.

Kedelapan bupati/wali kota berprestasi tersebut adalah:
  1. Abdullah Azwa Anas, Bupati Banyuwangi (Jawa Timur), menerima Anugerah Kebudayaan  berbasis  revitalisasi tradisi lokal dan mobilisasi kesadaran masyarakat lewat berbagai festival.
  2. Ali Yusuf, Walikota Sawahlunto (Sumatera Barat) menerima Anugerah kebudayaan berbasis warisan cagar budaya, tenun, dan pariwisata.
  3. Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta (Jawa Barat), menerima Anugerah Kebudayaan berbasis revitalisasi tradisi Sunda, dengan keteladan partisipatoris.
  4. Enthus Susmono, Bupati Tegal (Jawa Tengah) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis religiusitas dan pewayangan sebagai medium komunikasi pembangunan.
  5. Hugua, Bupati Wakatobi (Sulawesi Tenggara) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis  kearifan maritim,  tradisi dan jaringan global.
  6. Jimmy F.Eman, Walikota Manado (Sulawesi Utara) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis keindahan alam, tradisi  yang diaktualkan, dan festival internasional.
  7. Mochamad Ridwan Kamil, Walikota Bandung (Jawa Barat) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis modernitas dan aktualisasi tradisi dengan dukungan teknologi dan media sosial yg mengglobal.
  8. Wilhelmus Foni, Penjabat Bupati Belu (NTT) menerima Anugerah Kebudayaan berbasis penegasan jati diri Indonesia di wilayah perbatasan Timor Leste dan Australia.
Keberhasilan mereka tentu juga disokong faktor masyarakat yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap gagasan-gagasan cerdas mereka. Namun pengaruh kepemimpinan jelas tidak bisa disepelekan. Saya teringat kata-kata seorang gubernur muda asal Jambi (cmiiw), "Pemimpin daerah itu tidak hanya mengepalai jajaran birokrasi, tapi juga memimpin masyarakat". Maka, akan sangat pesat perkembangan kebudayaan suatu daerah, jika memang pemimpinnya adalah orang yang "melek" budaya dan mau me-"melek"-kan masyarakatnya.

No Response to "Apresiasi bagi Mereka, Pemimpin yang Peduli Kebudayaan"