Sepak Bola Indonesia Pingsan Terlalu Lama

Statistik dari juara.net ini ngeri sekali memang. Ada 90% jumlah pemain bola di "tata surya" sepak bola Indonesia yang menganggur. Jumlah yang sangat dahsyat mengingat ini menjadi PHK masif di era reformasi. Dan itu dimulai dari pembekuan induk organisasi yang sayangnya seperti itu saja dibiarkan berlarut-larut oleh menteri yang membekukannya, bahkan ketika pembekuan tersebut dianulir oleh pengadilan.


Sejak pembekuan tersebut berbagai tarkam, baik tingkat provinsi, antar-provinsi, hingga nasional dihelat oleh berbagai pihak. Ada yang inisiatif pihak swasta, hingga pemerintah daerah dan instansi negara. Piala Sudirman, Piala Presiden, Piala Kemerdekaan, Piala Surya Citra, (final) Inter-Island Cup, dan ah saya lupa saking terlalu banyak dan bercecerannya, belum lagi Piala Gubernur Kaltim, Piala Wali Kota Padang, Piala Marah Halim yang bahkan belum ada kejelasan jadwal dan siapa yang diundang.

Namun, semua itu hanya hiburan sepintas mengingat perlahan industri sepak bola Indonesia kolaps. Satu per satu pemain asing, misalnya Makan Konate, dan juga beberapa nama beken pemain nasional, misalnya Pattrich Wanggai, Sergio van Dijk, enggan memperkuat klub-klub domestik karena faktor masa depan. Sepak bola Indonesia pernah "asma" ketika dualisme ISL vs LPI, namun pingsan kali ini sangat memprihatinkan. Sulit membayangkan siapapun pelatih timnas saat ini bisa meramu tim nasional menjelang AFF Cup akhir tahun nanti jika situasinya seperti ini. Ekosistem Indonesia sudah terlalu runyam. Sempat terpikir bagi saya solusi terakhir adalah menjalin kerja sama dengan federasi negeri tetangga, misalnya Singapura atau Brunei, lalu daftarkan sebuah klub yang berisi pemain-pemain nasional Indonesia. Bisa dibilang ini semacam Lions XII di Liga Malaysia. Namun ide itu tidak menjadi solusi yang masif dan menjawab permasalahan persepakbolaan nasional. Lebih jauh lagi, apakah status pembekuan memungkinkan hal tersebut.

Akhir kata, ada yang berani terteori mengenai akhir dari telenovela ini?

No Response to "Sepak Bola Indonesia Pingsan Terlalu Lama"