Dunia utuk Akhirat

Rangkuman Kajian Sabtu Dhuha di masjid Salman ITB oleh Prof. Dr. H. Dedi Mulyasana tentang Dunia untuk Akhirat

Manusia di dunia ini seperti orang asing, orang yang sedang menyeberang. Karena kenyataannya dunia ini hanya persinggahan semata dan secara waktu terlalu singkat usia kita dibandingkan waktu di akhirat kelak. Maka, perlu dipertanyakan dua hal ke diri kita. Pertama, sedang apa dan punya bekal apa ketika Allah memanggil? Kedua, darimana berasal dan hendak kemana? Tentu menuju ke akhirat, sehingga kita perlu "mengenal" apa saja "kendaraan" akhirat, yaitu: niat, iman, ilmu, amal saleh, dan ikhlas. Kelima kendaraan ini bermuara pada mencari ridho Allah, bukan membahagiakan orang lain, misalnya istri membahagiakan suami ataupun sebaliknya. Namun berhati-hatilah terhadap niat, karena ada pula konsep reward-punishment yang bjsa dengan mudah menghabiskan niat kita.

"Sebaik-baiknya kenikmatan, tidak ada kenikmatan yang abadi.
Sejelek-jeleknya keburukan, tidak ada keburukan yang abadi.
Dinia adalah tempat menanam dan akhirat adalah tempat menuai hasil."

Terdapat beberapa jenis ketakutan salah
1. Takut kehilangan harta daripada takut kehilangan surga
2. Takut sakit daripada takut dosa
3. Takut dosa (bisa menghindari dosa), tapi tidakntakut pada kesombongan, padahal ancamannya neraka
4. Takut dosam takut adzab kesombongan, tapi tidak takut riya, padahal dapat menghapuskan amalan soleh.

Berikut ini merupakan beberapa situasi dimana dunia merebut kesuksesan:
1. Sukses di dunia hilang makna jika mendatangkan kecemasan dan rasa takut
2. Sukses tanpa iman dan sukur akan menempatkan manusia pada derajat terendah di sisi Allah
3. Sukses itu adalah bila mampu mengubah kenikmatan menjadi amal saleh
4. Sukses itu ditempatkan di bawah iman, jangan sampai ditempatkan atas logika dan kepentingan

Apakah harta dan jabatan itu kebahagaiaan?
- Jika harta jaminan kebahagaiaan, maka tidak ada orang kaya stres dan bunuh diri
- Jika jabatan jamina  kebahagiaan, maka  tidak ada pejabat depresi

Al-Ĥadīd:23 - "(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

No Response to "Dunia utuk Akhirat"