(Nyaris) Sehari Bersama Kuasi

Akhirnya hari yang berpekan-pekan direncanakan itu tiba. Sebuah rencana yang (harusnya sih) hebat tentang ngumpul tapi kagak ngomongin proker. Kapan lagi coba bisa dalam suasana macam gini. Acara apaan nih? *siapin semprotan kertas* Team builing Biro Media FUKI 2014 *yeeeeyyy*

Setelah terlunta-lunta di pinggir stasiun Lenteng Agung, akhirnya sampai jugalah kita di Cafe Strawberry. Sebuah tempat yang punya kenikan sendiri  (otak MTI mulai berpikir). Seperti biasa para lelaki paling gagap ketika disodori menu makanan, kenapa? Ya tentu saja terkait kolom harganya. Udah gitu doang? Makan bareng doank? Katanya ampe Maghrib di situ, ngapain donk?

OK jadi gini nih ceritanya brader...
Di cafe ini, kita bisa main sepuasnya, ampe mblenger ampe tahu-tahu udah Maghrib :v
Berbagai game yang awalnya diikuti dengan jaim nan malu-malu akhirnya penuh suasana kocak, cair dan tanpa gengsi walau ktia terpisahkan dua angkatan dan tiga jurusan (,,V,peace).



Untuk man of match terkait kelicikan bermain game ini jatuh pada Arsi yang dengna wajah lugunya selalu memainkan trik-trik yang bikin semrawud teman yang dapat giliran setelahnya. Untuk yang paling kalem, tentu Reyhan yang tidak terlalu frontal, bahkan di game tepok angka, dia (bersama saya hehee) mampu bertahan tanpa jadi loser walau akhirnya kena status loser juga di penghujung ame itu. Terkreatif jatuh pada Sifa yang bikin lintingan kertas (lintingan ekrta lho ya..bukan ganja ataupun mariyuana :/) berisi pertanyaan yang menggelitik sebagai sanksi tambahan bagi yang berstatus loser di tiap permainan.

Harus diakui bahwa kekompakan seringkali diawali dari hal-hal yang non-formal yang acapkali di luar hajatan macam proker.

Kece parahlah kalian Laskar Kuaci, semoga hingga akhir kepengurusan ini 11 akademia ini bisa makin kompak (plus Kabid Nilam feat. sobat PAF Naqi). Tentunya menggelorakan #CintaMemesona


No Response to "(Nyaris) Sehari Bersama Kuasi"