Tentang Hujan, Banjir, dan Lingkungan

Disarikan dari Kajian Ahad Pagi tentang Ilmu Bumi di Masjid Ukhuwah Islamiyah 

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh buah langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami). Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan. Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. (Al Mu'minun:17-22)
Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan semesta meliputi berbagai hal/objek, yaitu langit, bumi dimana tersedia di dalamnya tanaman, air, ternak. Secara khusus dijelaskan pula bahwa penciptaan (penurunan) air berdasarkan suatu ukuran dan terlokasi sebagaimana perintah Allah.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Al Imran:190-191)
Sedangkan di ayat-ayat ini, dijelaskan bahwa kebesaran Allah meliputi penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam.

Dengan demikian, patut disadari bahwa keberadaan hujan (proses diturunkannya air ke bumi di saat-saat tertentu) merupakan rahmat Allah sekaligus kebesarannya. Kita tentu memahami siklus air dari hujan, meresap ke tanah, lalu mengalir di bawah dan di permukaan bumi menuju ke laut, lantas menguap dan menjadi awan sehingga jadilah sumber hujan, begitulah siklus itu berlangsung. Lantas bagaimana bisa terjadi bencana alam yang secara fisik dikarenakan hujan dan jumlah air yang berlebihan?

Hal tersebut dikarenakan adanya berbagai perilaku yang menyebabkan penyimpangan terhadap lingkungan (isu lingkungan) pada area-area yang menjadi aliran siklus tersebut. Perilaku tersebut antara lain pengrusakan, alih fungsi, pembangunan rumah dan jalanan di daerah resapan, serta kurangnya kemampuan pemerintah dalam mengatur dan mengawasi pemanfaatan lingkungan.

Solusi yang perlu dilakukan

  • Perbanyak bertaubat pada Allah
  • Memperbaiki kerusakan yang telah terjadi
  • Mengembalikan fungsi daerah-daerah resapan
  • Mengisi pemerintahan dengan kebijakan-kebijakan yang peduli lingkungan dan baik dalam pengawasannya
  • Memperbaiki perilaku dan kesadaran masyarakat


Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al A'raf:56)

Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".(Al Mulk:30)

wallahualam ^^

No Response to "Tentang Hujan, Banjir, dan Lingkungan"