[Review] Gaiden Gaim: Duke n Knuckle

Akhirnya bisa nonton juga V-cinema ketiga dan keempat dari Kamen Rider Gaim (yang entah mengapa sama sekali nggak ada mas Kazuraba Kouta-nya). Dari banyak kamen rider yang tersaji di Kamen Rider Gaim, sosok Duke dan Knuckle terpilih sebagai lakon di dua V-cinema kali ini. Awalnya saya nggak terlalu bisa menerka alasannya, namun setelah menonton hingga selesai, harus diakui bahwa kedua sosok di balik Duke, Sengoku Ryouma, dan Knuckle, Zack merupakan sosok yang tepat yang merepresentasikan masa lalu dan masa depan dari 48 episode Kamen Rider Gaim, berbeda dengan V-cinema Baron dan Zangetsu yang mengambil lakon di tengah-tengah berjalannya konflik di kota Zamawe menjelang invasi Helheim.

V-cinema Duke menceritakan konflik internal di pusaran Yggdrasil yang terjadi hingga menyangkut proses rekrutmen Sid dan Yoko Minato serta dimulainya hasrat Ryouma untuk menyingkirkan Takatora Kureshima. Kegilaan Ryouma sebagai jebolan terbaik “akademi” Yggdrasil menjadikan dirinya haus kekuatan. Sejujurnya kemunculan Kamen Rider Saver oleh Kugai Kudo bukan fokus utama dari episode ini, apalagi jujur saja saya nggak ngerti itu ceritanya buah apa. Daya tarik utama episode ini adalah sosok Ryouma yang sangat ambisius serta kemampuan bertarungnya yang tidak bisa diremehkan. Poin kedua saya sebutkan mengingat di awal-awal kemunculan Duke di series Gaim justru terkesan hanya sebagai think-tank yang kurang mahir berantem.

Bagaimana dengan dengan V-cinema Knuckle? Terus terang episode ini sangat nyaman diceritakan mengingat latar waktunya adalah masa depan, sehingga lebih bebas mengembangkan ending-nya daripada 3 lakon di V-cinema lainnya. Memang kisah-kisah masa lalu Zack serta tim Baron diumbar juga di sini, namun porsinya hanya sebagai pendukung deskripsi karakter yang ada. V-cinema Knuckle lebih menekankan filosofi kepemimpinan dalam mengintepretasikan idealisme yang sudah dianut oleh sebuah tim. Sosok Zack sebagai suksesor pemimpin di Baron justru mendapati kenyataan bahwa muncul sebuah kelompok yang menamakan diri Neo-Baron (etdaah udah macam di Indonesia saja yang ada Arema ISL vs Arema IPL, Persebaya DU vs Persebaya 1927) yang ternyata adalah hasil akuisisi mantan personel Baron.

No Response to "[Review] Gaiden Gaim: Duke n Knuckle"